Padang, (ANTARA News) - Musim kemarau yang kini mulai dirasakan, berdampak terjadinya kebakaran pada sejumlah kawasan, diantaranya di Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, Sumatera Barat, yang kembali terdeksi titik api (hotspot) oleh citra satelit ASMC Singapura dan diperkirakan areal itu bekas lahan yang pernah terbakar beberapa waktu lalu. "Kita belum melakukan pemantauan di lapangan, namun dari koordinat yang terbaca, kawasan itu merupakan bekas areal yang sempat terbakar maret 2006 lalu," kata Kasubid Kerusakan Bidang Pengawasan Dampak lingkungan, Bapedalda Prov. Sumbar, Syamsudin, di Kota Padang, Jumat (2/6). Ia mengatakan, selain di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, juga terpantau lagi satu titik api di Kabupaten Pasaman, tepatnya di Desa Sikabau Kecamatan Sungai Beremas dengan koordinat 99 derajat 31`,12", Bujur Timur dan 0 derajat 10 `dan 48" Lintang Selatan. Menurut dia, berdasarkan perkiraan sementara, areal lahan yang terbakar tersebut disebabkan ulah masyarakat setempat yang sengaja membuka lahan hutan untuk kegiatan perladangan. "Kita segera turun dan memantau langsung di lapangan, dan jika terbukti karena ulah masyarakat, mereka akan diingatkan agar tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar," katanya. Sebelumnya di Sumbar pada 9-14 Maret 2006 juga ditemukan enam titik api, yaitu dua di Kab. Sawahlunto Sijunjung dan empat di Kab. Dharmasraya. Dari enam titik api, setelah diteliti ke lokasinya, diketahui sekitar 17,5 hektare lahan dan hutan alam ikut terbakar. Dari 17,5 ha hutan yang terbakar itu, diantaranya 2,5 ha berstatus hutan lindung, sisanya areal penggunaan lain. Kemudian, tanggal 16 Mei 2006 terpantau lagi dua titik api berada di Kab. Pesisir Selatan, pada lokasi terpisah, yakni di Muara Sakai, Kecamatan Pancung Soal dan Tanjung Makmur, Kecamatan Lunang Silaut. Sementara itu, tebalnya kabut asap sejak sepekan terakhir di wilayah Sumatera Barat, menurut dia, juga disumbangkan asap asal provinsi tetangga diantaranya, Jambi, Riau, Sumut dan Sumsel. Di Provinsi Jambi ditemukan 7 titik api, Riau 19 titik api, Sumut 8 titik api, dan Sumsel 2 titik api. Menurut dia, hingga kini kabut asap tersebut belum mengganggu aktivitas penerbangan dan jarak pandang berada lebih dua kiloemter. Terkait beberapa lokasi hutan Sumbar yang terbakar, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab setempat guna memadamkan api dan memantaunya agar tidak menjalar ke areal lain.(*)

Copyright © ANTARA 2006