Di sepanjang pantai utara dan selatan Jabar harus berjajar SMK-SMK Kelautan"
Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berniat mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelautan di Provinsi Jabar.

"Di sepanjang pantai utara dan selatan Jabar harus berjajar SMK-SMK Kelautan," ujarnya saat menghadiri acara Syukur Laut di Desa Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa.

SMK ini, kata Heryawan, diharapkan menghasilkan para tenaga terdidik untuk lebih memaksimalkan sumber daya laut yang begitu kaya di Jabar.

"Nelayan China mencari ikan tuna senilai Rp3 miliar di Samudra Hindia, di selatan pulau Jawa. Mereka unggul di teknologi dan pengetahuan. Saat ini nelayan kita dengan kapal kecil belum bisa seperti itu. Nanti jebolan SMK kita yang akan melakukannya," katanya.

Dalam kesempatan itu juga Heryawan memberikan bantuan empat buah ruang kelas baru (RKB) untuk SMK Kelautan yang ada di Cipatujah. "Mudah-mudahan bisa menambah daya tampung siswa nantinya," ujarnya.

Dikatakan Heryawan, Pemprov Jabar menganggarkan di APBD 2013 bantuan 100 kapal untuk para nelayan. Kapal berkapasitas 2 GT (gross tonage) itu diharapkan akan menambah produktifitas nelayan Jabar.

"Jadi 100 kapal untuk seluruh Jabar, nanti kita lihat untuk kawasan selatan berapa dan utara berapa sesuai kebutuhan," ujarnya.

Selain itu, Gubernur Jabar juga menyerahkan bantuan peralatan menangkap ikan, sertifikasi tanah, dan kartu nelayan.

Pada 2011 Pemprov Jabar membantu proses sertifikasi tanah untuk para nelayan sebanyak 150 sertifikat. Pada 2012 juga sebanyak 150 sertifikat. "Alhamdulillah semuanya gratis," kata Ketua Kelompok Nelayan Dedi Mulyadi.

Dedi mengaku sangat terbantu dengan bantuan sertifikasi tanah tersebut. "Dengan sertifikat tanah kami lebih mudah mencari modal, kalau dulu paling banyak pinjam Rp5 sampai Rp10 juta, kini bisa ambil Rp50 hingga Rp100 juta," jelasnya.

Sedangkan kartu nelayan, jelas Dedi, sangat membantu nelayan dari sisi pemenuhan bahan bakar untuk melaut.

"Dengan kartu nelayan kami beli BBM jadi lebih murah. Sekarang tidak ada lagi alasan tidak melaut gara-gara tidak ada BBM," kata Dedi.

(KR-ASJ/Y003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012