Zurich (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Swiss mengumumkan di Twitter bahwa kedutaan besarnya di Khartoum telah ditutup dan para staf beserta keluarganya dievakuasi menyusul terjadinya konflik bersenjata di Sudan.

"Para staf kami beserta keluarga mereka sudah diselamatkan dan berada dalam kondisi aman," kata Menteri Luar Negeri Ignazio Cassis di Twitter pada Minggu (23/4).

Kementerian itu tidak menyebutkan jumlah orang yang diselamatkan, tetapi mengatakan bahwa orang-orang itu dalam keadaan sehat.

Dua di antara mereka dalam perjalanan ke Ethiopia, dan sisanya menyelamatkan diri ke Djibouti dengan bantuan Prancis.

"Operasi itu berhasil karena kolaborasi bersama mitra-mitra kita, terutama Prancis," kata sang menteri.

Upaya masih terus dilakukan untuk memulangkan warga Swiss yang terjebak di Sudan. Pada Jumat, Kemlu Swiss mengatakan ada sekitar 100 warga negara itu yang terdaftar di Sudan. Selebihnya dianggap sedang mengunjungi Laut Merah sebagai turis.

Pertempuran antara tentara Sudan dan Pasukan Bantuan Cepat (RSF) sejak minggu lalu telah menyebabkan krisis kemanusiaan. Sebanyak 420 orang telah tewas dan jutaan orang lainnya terjebak tanpa mendapatkan pelayanan dasar.

Ribuan warga asing, termasuk para diplomat dan staf pendukung, juga terlantar. Negara-negara lain berupaya mengevakuasi warganya.

Pada Senin, Prancis mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan upaya penyelamatan warganya dan sejauh ini mereka sudah mengevakuasi 388 orang.

Pesawat Jerman yang mengevakuasi 101 orang dari Sudan mendarat di Berlin pada Senin di tengah gencatan senjata yang dilanggar kedua pihak yang bertikai di Khartoum.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pesawat pengangkut 101 warga Jerman dari Sudan mendarat di Berlin
Baca juga: Warga negara asing dievakuasi dari Sudan, beberapa terluka

Penerjemah: Mecca Yumna
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023