Singapura (ANTARA) - Dolar melemah dan euro naik di awal sesi Asia pada Selasa pagi, karena kegelisahan bank regional membuat para pedagang memperkirakan penurunan suku bunga AS segera, sementara di Eropa kenaikan 50 basis poin tetap menjadi opsi langsung di pertemuan bank sentral minggu depan.

Euro naik di atas 1,10 dolar semalam dan masih berada di 1,1062 dolar di awal sesi Asia. Perdagangan menipis oleh hari libur di Australia dan Selandia Baru dan menjelang pertemuan bank sentral di Jepang pada Jumat (28/4/2023) serta AS dan Eropa minggu depan.

Anggota dewan Bank Sentral Eropa (ECB) Isabel Schnabel mengatakan kepada Politico bahwa kenaikan suku bunga 50 basis poin tidak dibatalkan dan akan bergantung pada data - terutama angka inflasi dua hari sebelum pertemuan Mei.

Pembuat kebijakan ECB Prancis, Francois Villeroy de Galhau, tampaknya memiliki pandangan yang berbeda, menyerukan agar kenaikan lebih lanjut dibatasi dalam jumlah dan ukuran dalam wawancara dengan Le Figaro, tetapi pasar telah berfokus pada fakta bahwa masih banyak kenaikan yang diperkirakan.

Pasar berjangka memperkirakan peluang dua per tiga kenaikan ECB 25 basis poin dan perubahan sepertiga kenaikan 50 basis poin yang lebih besar.

"Perkiraan belum sepenuhnya, jadi jika ECB benar-benar mencapai 50 maka itu akan mendukung euro, saya pikir itulah yang tercermin di pasar," kata ahli strategi mata uang Bank of Singapura Moh Siong Sim.

Euro juga mencapai level tertinggi delapan tahun di 148,47 yen karena gubernur baru bank sentral Jepang (BoJ) Kazuo Ueda, mengisyaratkan dia tidak terburu-buru untuk mengubah kebijakan. Rapat BoJ minggu ini, yang berakhir pada Jumat (28/4/2023), adalah yang pertama kali dalam masa jabatannya.

Menurut data Electronic Broking Services sejak awal 2000-an, yen juga berada pada level terendah di franc Swiss dalam dua dekade di 151,33 per franc.

Yen stabil terhadap dolar dan terakhir diperdagangkan pada 134,28 per dolar.

Berita semalam tentang anjloknya simpanan di First Republic Bank di AS berfungsi sebagai pengingat bahwa risiko stabilitas belum sepenuhnya mereda dan mendorong pedagang untuk memperbarui ekspektasi bahwa Fed bergeser dengan cepat dari kenaikan ke pemotongan.

Dana Fed berjangka menyiratkan sekitar 88 persen kemungkinan kenaikan minggu depan, diikuti oleh pemotongan sekitar 50 basis poin pada akhir tahun.

Indeks dolar AS turun 0,4 persen semalam dan mencapai level terendah sepuluh hari di 101,19 di awal perdagangan Asia.

Dolar Australia stabil di 0,6699 dolar AS karena para pedagang menunggu data IHK Australia yang akan dirilis pada Rabu (26/4/2023).

Dolar Selandia Baru, yang telah berada di bawah tekanan sejak angka inflasi yang secara mengejutkan melemah minggu lalu, melambung sedikit semalam dan bertahan di 0,6176 dolar AS pada Selasa, tepat di atas rata-rata pergerakan 200 hari.

Baca juga: Emas terkerek 9,30 dolar AS didorong oleh "greenback" yang melemah
Baca juga: Minyak turun di Asia, investor kaji permintaan China dan suku bunga
Baca juga: Wall Street beragam, Nasdaq ditutup jatuh tertekan saham teknologi

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023