Beijing (ANTARA) - Pasar kerja China mencatatkan peningkatan stabil pada kuartal pertama (Q1) tahun 2023 seiring dengan permintaan tenaga kerja mengalami pertumbuhan kuat di tengah pemulihan ekonomi yang solid.

Tingkat pengangguran tersurvei di perkotaan China turun menjadi 5,3 persen pada Maret atau turun dari 5,6 persen pada Februari serta turun dari 5,8 persen pada 2022.

Sementara itu, jumlah pekerjaan baru yang diciptakan dalam tiga bulan pertama 2023 mencapai 2,97 juta atau naik 120.000 secara tahunan (yoy), menurut data dari Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China.

Situasi ketenagakerjaan secara bertahap membaik dan sebagian besar tetap stabil berkat perubahan respons COVID-19 yang lancar dan kebijakan efektif untuk menstabilkan ekonomi, kata Chen Yongjia, otoritas di kementerian itu, dalam konferensi pers, Senin (24/4).

China menargetkan menambah 12 juta pekerjaan perkotaan pada tahun 2023 dan mempertahankan tingkat pengangguran di level sekitar 5,5 persen.

Chen mengungkapkan optimismenya untuk mencapai target tahunan tersebut, mengutip kondisi yang menguntungkan dari peningkatan ekonomi hingga kebijakan pemerintah yang memprioritaskan pekerjaan.

Perekonomian China memulai tahun 2023 dengan awal yang baik karena produk domestik bruto (PDB) tumbuh 4,5 persen (yoy) pada Q1 atau meningkat dari 2,9 persen pada kuartal keempat (Q4) tahun lalu dan 3 persen sepanjang 2022.

Didorong oleh pemulihan ekonomi, perusahaan-perusahaan China menjadi kian percaya diri dalam meningkatkan investasi dan produksi sehingga menyebabkan peningkatan permintaan tenaga kerja.

Aktivitas manufaktur China mempertahankan peningkatan selama tiga bulan berturut-turut hingga Maret, menurut indeks manajer pembelian (PMI) terbaru yang dirilis Biro Statistik Nasional (NBS) China. Keyakinan pasar pun meningkat pesat dengan optimisme yang ditunjukkan oleh semua industri.

Dengan tren positif itu, China meningkatkan berbagai upaya guna lebih lanjut menstabilkan sektor lapangan kerja.

Pertemuan Dewan Negara pada awal bulan ini mengumumkan lebih banyak bantuan untuk lulusan perguruan tinggi, pekerja migran, pengangguran, dan mereka yang kesulitan mencari pekerjaan.

Pertemuan tersebut juga berjanji mengambil langkah-langkah pragmatis guna menstabilkan lapangan kerja di perusahaan manufaktur dan perdagangan luar negeri serta meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan dan pelatihan keterampilan dengan cara yang berorientasi pada pasar.

Langkah-langkah baru itu menunjukkan perhatian besar Pemerintah terhadap mata pencaharian masyarakat dan tekad kuat untuk menopang pertumbuhan ekonomi, kata seorang peneliti di Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional Li Chang'an.

Meskipun sektor manufaktur terus berfungsi sebagai pemberi kerja utama dan perusahaan perdagangan akan didorong untuk menawarkan lebih banyak pekerjaan berkualitas tinggi, pelatihan profesional yang intensif akan menciptakan lebih banyak pekerja terampil dan membantu mengatasi masalah struktural di pasar kerja.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023