Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, menyatakan tidak mendirikan tenda darurat setelah gempa Mentawai berkekuatan magnitudo 7,3 yang berpusat pada 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai pada Selasa dinihari

“Tidak ada kerusakan akibat gempa dan hingga saat ini memang tidak ada kerusakan berarti,” kata Asisten I Pemkot Padang Edi Hasymi di Padang, Selasa.

Pihaknya sejak Selasa (25/4) telah meminta data kerusakan akibat gempa yang berpotensi tsunami tersebut namun memang tidak ada kerusakan yang ditemukan di lapangan.

“Kalau ada kerusakan akan kita dirikan tenda darurat untuk masyarakat yang mengungsi," kata dia.

Baca juga: Pertamina jamin stok BBM di Kepulauan Mentawai aman pascagempa

Baca juga: PLN gerak cepat normalkan listrik imbas gempa di Mentawai


Selain menunggu laporan, dirinya bersama Wali Kota Padang Hendri Septa melakukan peninjauan secara langsung ke lapangan.

“Kita sudah telusuri dan memang tidak ada kerusakan. Hanya sewaktu gempa masyarakat langsung melakukan evakuasi secara bersamaan,” kata dia.

Menurut dia, langkah evakuasi sudah tepat, namun untuk titik evakuasi yang dilakukan itu berlebihan bahkan sampai ke jalan bypass.

Pemkot Padang sendiri telah menentukan titik batas aman tsunami seperti di Sawahan, Ampang, Siteba dan lainnya.

“Harusnya evakuasi dilakukan sampai batas prediksi zona aman itu saja. Tadi pagi bahkan ada yang ke bypass,” kata dia.

Selain itu yang harusnya melakukan evakuasi adalah mereka yang berada di zona merah tsunami dan mereka yang telah berada di zona aman tidak lagi melakukan evakuasi,” kata dia.

Ia mengatakan hal ini akan kembali disosialisasikan kepada masyarakat secara bertahap dan juga memfungsikan selter tsunami yang ada.

“Mitigasi bencana ini tentu harus diberikan kepada masyarakat apalagi Kota Padang ini rawan gempa yang berpotensi tsunami,” kata dia.*

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat harapkan alat peringatan dini tsunami berfungsi

Baca juga: Pakar: Gempa magnitudo di atas tujuh bisa sebabkan tsunami

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023