"Kita tetap waspada akan dampak dari krisis dunia."
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir tahun perdagangan 2012 ditutup menguat senilai 34,83 poin di tengah krisis ekonomi global.

IHSG BEI ditutup naik 34,83 poin atau 0,81 persen ke posisi 4.316,69, adapun indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 5,03 poin (0,95 persen) ke level 735,04.

"Secara umum, Indonesia pada kondisi yang cukup baik dan kita harus bersyukur di tengah krisis ekonomi global saat ini IHSG BEI bisa ditutup positif," ujar Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, dalam acara penutupan IHSG BEI akhir tahun 2012 di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pencapaian kinerja indeks BEI yang positif itu tidak lepas dari partisipasi pelaku pasar modal, diharapkan ke depannya dapat dipertahankan.

"Kita harus mensyukuri pencapaian ini dan diharapkan kondisi ini dapat dipertahankan pada tahun 2013. Kita tetap waspada akan dampak dari krisis dunia terhadap perekonomian kita khususnya pasar modal Indonesia," katanya.

Secara terpisah, Analis e-Trading Securities, Andrew Argado, mengatakan bahwa secara teknikal kenaikan IHSG BEI pada perdagangan di hari terakhir tahun 2012 menunjukkan penguatan yang cukup signifikan.

Penguatan indeks BEI itu, menurut dia, diproyeksikan dapat berlanjut pada perdagangan pertama di tahun 2013 mendatang dengan kisaran pergerakannya di level 4.240-4.340 poin.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan diantarannya, Astra nternational (ASII), AKR Corporindo (AKRA), Holcim Indonesia (SMCB).

Frekuensi perdagangan saham di BEI sebanyak 112.205 kali transaksi dengan volume mencapai 6,990 miliar lembar saham senilai Rp5,573 triliun.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 46,81 poin (0,21 persen) ke level 22.666,59, indeks Nikkei-225 naik 72,20 poin (0,70 persen) ke level 10.395,18, dan Straits Times menguat 7,87 poin (0,25 persen) ke level 3.191,80.
(T.KR-ZMF/S025)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012