Singapura (ANTARA) - Bank sentral Singapura pada Rabu mengatakan negara kota itu menghadapi prospek ekonomi yang tidak pasti dengan risiko penurunan karena ekonomi global melambat.

Perekonomian telah melambat secara nyata sejak kuartal terakhir tahun 2022, terbebani oleh kontraksi di sektor terkait perdagangan di tengah penurunan manufaktur global, kata Otoritas Moneter Singapura (MAS) dalam laporan tengah tahunannya.

Inflasi inti telah mencapai puncaknya dan akan mengakhiri tahun ini secara signifikan lebih rendah, katanya, menambahkan bahwa inflasi inti diperkirakan rata-rata antara 3,5 persen dan 4,5 persen pada tahun 2023.

MAS memperkirakan pertumbuhan global dan inflasi akan melambat, yang mencerminkan dampak dari pengetatan kebijakan moneter yang substansial.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023