Studi itu mengklaim bahwa minum jus cranberry atau produk apa pun yang dibuat darinya dapat secara efektif mengurangi peradangan pada saluran kemih yang menyebabkan ketidaknyamanan dan keinginan untuk buang air kecil bahkan ketika kandung kemih kosong.
Dilaporkan MedicalDialy, Jumat(21/4), sebanyak 404,6 juta orang menderita infeksi saluran kemih antara tahun 1990-2019 secara global, dengan statistik kematian terkait ISK mencapai lebih dari 236.000 di dunia. Jika tidak ditangani, ISK dapat menimbulkan komplikasi yang menyakitkan, termasuk sesuatu yang berbahaya seperti sepsis yang masuk ke ginjal.
Meski suplemen cranberry diperdagangkan sebagai obat untuk infeksi saluran kemih, sebuah studi tahun 2012 yang melibatkan 24 percobaan tidak menghasilkan hasil yang menjanjikan untuk mendukung penggunaannya.
Baca juga: Manfaat cranberry bagi kulit dan rambut
Bermula dari temuan itu, para ilmuwan dari Universitas Flinders Adelaide dan Rumah Sakit Anak di Westmead di negara bagian New South Wales, Australia, melanjutkan untuk mengevaluasi kembali temuan tersebut, menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak terkejut menemukan efek positif yang luar biasa dari produk cranberry.
Dr. Gabrielle Williams mengatakan bahwa studi baru itu membuktikan hasil yang menjanjikan, cranberry mampu mengobati ISK pada pasien seperti wanita dengan kasus berulang, anak-anak dan orang yang rentan terhadap penyakit setelah intervensi medis seperti radioterapi kandung kemih.
Menurut Williams, efek samping dari cranberry untuk mengobati ISK adalah sakit perut, namun, jarang orang yang mengalami efek samping itu.
Infeksi saluran kemih pada umumnya diobati dengan antibiotik. Penelitian terbaru itu belum mendapatkan cukup bukti untuk membuat kesimpulan apakah buah cranberry lebih atau kurang efektif mengatasi infeksi saluran kemih dibandingkan antibiotik atau probiotik.
Baca juga: Sering dialami wanita, ini tips cegah infeksi saluran kemih
Baca juga: Pasien gangguan saluran kemih perlu minum 1 liter air saat sahur
Baca juga: Diet pangan nabati bisa kurangi risiko kena infeksi saluran kemih
Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
