Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan MS Kaban meminta asosiasi perkayuan Indonesia untuk mencukupi dan memperhatikan suplai kayu bagi rekonstruksi rumah-rumah penduduk korban gempa bumi di DI Yogyakarta dan sebagian wilayah Jateng. "Dalam penanganan pasca gempa ini, saya minta asosiasi perkayuan memberikan suplai kayu yang cukup bagi pembangunan rumah-rumah penduduk yang rusak maupun hancur," kata MS Kaban usai menemui Bupati Bantul Idham Samawi memberikan bantuan bagi korban gempa bumi di Bantul, Sabtu. Menhut mengajak Bupati Bantul dan jajarannya untuk bersama-sama memulihkan semangat para korban gempa agar jangan terlalu larut dalam kesedihan dan segera bangkit untuk memulihkan keadaan. "Tadi saya lihat semua menanam padi, jangan sampai sawahnya tidak dipelihara hingga akhirnya tidak menghasilkan," kata Menhut. Ketika menyerahkan bantuan di Kecamatan Bambanglipuro, Menhut mengungkapkan bahwa dalam rapat-rapat kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan perhatian penuh kepada para korban gempa. Bantuan-bantuan dari pemerintah termasuk untuk pembangunan kembali rumah korban gempa yang akan disalurkan melalui Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X sehingga tersalurkan dengan baik. Untuk itu, Menhut minta kepada aparat di desa maupun kecamatan dapat memberikan data yang sebenar-benarnya agar tidak menimbulkan masalah dan kecemburuan. Bantuan material dari berbagai pihak ini ada batasnya, sehingga diupayakan agar semangat masyarakat korban gempa kembali pulih dan mereka kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan nomal. Pada kesempatan itu, Menhut juga menyerahkan paket bantuan Departemen Kehutanan berupa uang Rp60 juta, tiga ton beras, 1.500 paket sembako, 25 jerigen minyak, lampu penerangan (petromak ), tenda, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan itu diserahkan kepada tiga kepala desa di Kecamatan Bambanglipuro dan RS PKU MUhammadyah Gunung Kidul. Tiga desa masing-masing Sumbermulyo, Sidomulyo, dan Mulyodadi merupakan desa di Kecamatan Bambanglipuro yang terparah terkena dampak gempa.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006