Garut (ANTARA) - Sejumlah wisatawan mengaku terhibur dengan adanya kegiatan aksi memberikan langsung pakan "food enrichment" untuk satwa buas saat momentum libur Lebaran di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
 
"Ya terhibur, baru kali ini kasih makan ke Singa," kata Wisesa (38) seorang wisatawan asal Garut di Taman Satwa Cikembulan, Rabu.

Ia menuturkan sengaja memilih berwisata ke Taman Cikembulan karena dekat dan aksesnya mudah, serta sudah cukup banyak koleksi satwanya.

Selain itu, lanjut dia, ada kegiatan atraksi yang memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk memberi pakan langsung pada binatang buas.

"Senang saja bisa beri pakan ke binatang, sensasinya beda," katanya.

Wisatawan lainnya asal Bandung, Alya mengatakan, baru pertama kali memberi pakan secara langsung kepada singa.

Ia mengaku tidak terpikirkan bisa mendapatkan kesempatan memberi pakan, meskipun ada perasaan takut juga campur senang.

"Baru pertama kali, perasaannya senang bisa memberi makan," kata Alya yang setiap libur Lebaran selalu berkunjung ke Taman Satwa Cikembulan.
Pengunjung melihat harimau di Taman Satwa Cikembulan. Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (26/4/2023). (ANTARA/Feri Purnama)


Penanggung Jawab Taman Satwa Cikembulan Wili Ariesta mengatakan, kegiatan memberi pakan kepada satwa tersebut merupakan inovasi untuk memberikan hiburan bagi pengunjung.

Sementara, kata dia, ada dua jenis satwa yang bisa dilakukan "food enrichment" di Taman Satwa Cikembulan yakni jenis singa dan harimau yang waktunya diatur.

"Pengunjung bisa memberi makan langsung kepada dua satwa kami yaitu singa afrika dan harimau benggala, dan porsinya disesuaikan dengan kebutuhan satwa," katanya.

Ia menyampaikan kegiatan kasih pakan itu selalu disambut oleh pengunjung, dan selalu antusias ingin memberi pakan daging kepada singa maupun harimau.

Terkait tingkat kunjungan wisatawan saat musim libur Lebaran, kata dia, cukup bagus mencapai lebih dari seribuan orang per harinya.

"Kunjungannya sampai ribuan sejak libur Lebaran, kenaikannya cukup signifikan," katanya.











 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023