Hefei (ANTARA) - China mendorong pengembangan ilmu antariksa pada lima tema utama, termasuk penelitian tentang planet layak huni serta ilmu biologi dan fisika di luar angkasa.

Direktur Pusat Ilmu Antariksa Nasional China Wang Chi, Selasa (25/4), mengatakan China sedang menyusun rencana nasional yang menyarankan penyebaran lebih banyak satelit ilmiah dalam program luar angkasa.

Pakar senior antariksa China itu menjelaskan rencana nasional itu bertujuan untuk menghasilkan terobosan terdepan secara global dalam beragam tema, seperti alam semesta ekstrem, riak ruang-waktu, panorama Matahari-Bumi, planet layak huni, serta ilmu biologi dan fisika di luar angkasa.

Wang menyampaikan hal itu dalam pidato yang disampaikan saat Konferensi Eksplorasi Luar Angkasa Dalam Internasional, yang digelar Selasa (25/4) dan Rabu (26/4) di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, China.

Menurut dia, Rencana Ilmu Antariksa Nasional China, yang saat ini sedang dievaluasi, merupakan rencana nasional jangka panjang pertama dari program ilmu antariksa China dengan rentang waktu mulai 2023 hingga 2045.

Di bawah lima tema tersebut, terdapat 17 prioritas ilmiah utama, termasuk materi gelap dan fisika dalam kondisi ekstrem, asal usul dan evolusi alam semesta, serta survei barion alam semesta panas oleh penjelajah sinar-X. Ketiga prioritas ilmiah itu dapat mendukung studi tentang alam semesta ekstrem.

Riak ruang-waktu mengacu pada penjelajahan kerutan ruang-waktu melalui observatorium gelombang gravitasi antariksa.

Tema panorama Matahari-Bumi meliputi eksplorasi tata surya luar, observasi Matahari, observasi cuaca antariksa di sistem tata surya, eksplorasi komprehensif Bumi-Bulan, serta observatorium sistem Bumi.

Tema planet layak huni mencakup penelitian tentang Bumi, bulan berlapis es di tata surya, serta eksoplanet, misalnya masalah yang belum terpetakan (frontier issue) tentang pencarian kehidupan asing (alien) di luar Bumi dan pendeteksian, serta karakterisasi dan pencitraan eksoplanet.

Tema ilmu biologi dan fisika di luar angkasa mencakup ilmu mikrogravitasi, eksperimen kuantum, serta asal usul dan adaptasi kehidupan di luar angkasa, dengan stasiun luar angkasa China sebagai platform utamanya.

Wang mengatakan pemilihan misi masa depan akan didasarkan pada signifikansi ilmiah, kelayakan teknis, dan keterjangkauan ekonomi. Dia menambahkan bahwa kolaborasi internasional sangat didorong di semua tingkatan dalam misi-misi tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023