Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) BRI Sunarso mengatakan, saat ini BRI tengah membidik pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada sektor pangan dan kesehatan.

“Kemudian pertanian, perikanan, dan yang terkait transportasi pangan, distribusi terkait pangan. Pangan dan kesehatan menurut saya paling utama bagi BRI terutama di situasi global yang tidak menentu, dua hal itu yang harus kita kerjakan. Demikian sektor yang paling menarik, yang lain bukannya nggak menarik ya, tapi dua sektor itu jadi keahlian BRI,” kata Sunarso di Jakarta, Kamis.

BRI saat ini mencatatkan terdapat 35,4 juta peminjam yang tergolong pelaku UMKM. Sunarso berharap, seiring dengan pertumbuhan ekonomi, para pelaku UMKM tersebut mampu meningkatkan kapasitas usahanya.

“Seiring dengan pertumbuhan ekonomi mereka pasti akan meningkatkan kapasitas usahanya, kemudian BRI mengedepankan pemberdayaan, mereka akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sehingga itulah ruang tumbuh BRI dan dari customer based yang BRI di mikro dan ultra mikro itu,” ujarnya.

Baca juga: Dirut BRI: Likuiditas bank masih memadai untuk pertumbuhan bisnis

Direktur Mikro BRI Supari menjelaskan lebih lanjut, saat ini terdapat sekitar 90 persen UMKM yang berpotensi menjadi postur penggerak perekonomian Indonesia.

Namun, masih terdapat 30 juta pelaku UMKM yang belum mampu mengakses lembaga formal, 18 juta di antaranya belum terakses, 5 juta mengakses rentenir, serta 7 juta pelaku UMKM mengakses pinjaman ke sanak keluarganya.

Dengan adanya angka tersebut, BRI berharap mampu menjadi bagian dari lembaga formal yang menyediakan pinjaman serta membina para pelaku UMKM agar lebih berkontribusi lagi menumbuhkan perekonomian negara.

“Itulah sumber kalau BRI, serta lembaga keuangan lainnya ingin tumbuh maka sesungguhnya dari potensi eksternal yang belum terakses lembaga keuangan itu sangat besar, ada 7 juta yang musti bisa kita akses untuk menumbuhkan lembaga keuangan, termasuk BRI,” jelas Supari, melalui konferensi pers “Laporan Kinerja Keuangan BRI Triwulan I” secara daring.

Baca juga: BRI sebut optimalisasi layanan digital tingkatkan CASA 64,53 persen

Selain itu, ia menjelaskan, BRI juga mencatat pertumbuhan yang baik pada empat sektor, yakni perdagangan dengan value chain yang besar, sektor pertanian, sektor manufaktur, serta sektor industri pengolahan.

Berikutnya terkait dengan sektor, tercatat bri punya pertubuhan yang dangat baik meskipun krisis 2020, 2021, dan 2024, empat sektor itu apa saja, satu perdagangan yang value chain nyas ngat bpanjang dan sangat besar ini , sektor pertanian, dan tiga manufaktor, dan keempat adalah industri pengolahan.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023