New York (ANTARA) - Tim hukum Donald Trump diperkirakan akan menyerang kredibilitas mantan kolumnis majalah Elle, E. Jean Carroll pada Kamis, saat pengadilan terkait melanjutkan kasus Carroll yang menuduh mantan presiden Amerika Serikat itu memerkosanya dan berbohong mengenai hal tersebut.

Saat diinterogasi pengacaranya pada Rabu (26/4), Carroll bersaksi dengan detail yang jelas mengenai bagaimana Trump diduga menyerangnya di ruang ganti sebuah toserba pada pertengahan 1990-an.

Trump secara konsisten menyangkal tuduhan tersebut dan mengatakan Carroll mengarang hal tersebut untuk menjual buku dan menyakiti Trump secara politik.
Baca juga: Trump mengaku tak bersalah atas 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis

Carroll mengatakan kepada juri di pengadilan federal Manhattan bahwa penyangkalan selanjutnya oleh Trump menghancurkan kredibilitas dan kariernya, menghilangkan sebagian besar jumlah pembaca yang dia bangun selama beberapa dekade.

Pengacara Carroll diperkirakan melanjutkan pertanyaan pada Kamis, dan tim Trump akan melakukan pemeriksaan silang terhadap dirinya.

Carroll meminta ganti rugi yang tidak ditentukan dari Trump, yang menjadi unggulan kandidat calon presiden dari Partai Republik dalam Pilpres 2024.

Tuntutan hukum tersebut menyangkut dugaan perkosaan di ruang ganti toserba Bergdorf Goodman pada akhir 1995 atau awal 1996, di mana Carroll mengatakan Trump membujuknya sebelum mendorongnya ke dinding dan memerkosanya.
Baca juga: Trump didakwa, jadi mantan presiden AS pertama hadapi tuntutan pidana

Carroll mengatakan Trump kemudian memfitnah dirinya dengan mengatakan tuduhan pemerkosaan itu adalah hoaks, sambil mengatakan bahwa Carroll bukan tipenya dan menuduhnya mengarang cerita tersebut untuk menjual memoarnya.

Trump tidak menghadiri persidangan tersebut dan tidak diminta untuk hadir.

Trump mencemooh kasus tersebut pada unggahan Rabu di platform Truth Social dirinya, mengatakan Carroll mempromosikan "cerita yang menipu dan palsu" dan menyebut pengacara Carroll sebagai "pekerja politik".

Hakim Distrik AS Lewis Kaplan memperingatkan bahwa Trump dapat menghadapi masalah hukum lebih banyak jika terus membahas kasus tersebut di luar pengadilan, serta menasehati tim hukum Trump sebanyak dua kali untuk berbicara kepada mantan presiden tersebut mengenai hal itu.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023