Vientiane (ANTARA) - Upacara peletakan batu pertama untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Monsun 600 MW, yang pertama dari jenis ini di Laos dengan kontrak oleh Power Construction Corporation of China (PowerChina), digelar di Vientiane, ibu kota Laos.

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith, Menteri Perencanaan dan Investasi Laos Khamjane Vongphosy, para menteri departemen pemerintahan Laos lainnya, Konselor Ekonomi dan Komersial Kedutaan Besar China untuk Laos Zhao Wenyu, serta perwakilan pengembang dan kontraktor turut menghadiri upacara yang diadakan pada Selasa (25/4) tersebut.

Dalam pidatonya, Menteri Energi dan Pertambangan Laos Phoxay Sayasone mengatakan Proyek PLTB Monsun ini akan membuka jalan baru bagi pengembangan PLTB di Laos dan memberikan momentum baru bagi pembangunan sektor pembangkit listrik dan ekonomi Laos.

Sayasone juga berharap bahwa dengan dukungan dari otoritas Laos di semua tingkatan, pembangunan proyek itu akan berjalan lancar.

"Proyek PLTB Monsun ini akan membuka jalan baru bagi pengembangan PLTB di Laos dan memberikan momentum baru bagi pembangunan sektor pembangkit listrik dan ekonomi Laos," kata Menteri Energi dan Pertambangan Laos Phoxay Sayasone.

Yang Jian, Wakil Manajer Umum Kantor Pusat PowerChina Regional Asia-Pasifik, mengungkapkan bahwa PowerChina akan sepenuhnya memanfaatkan keunggulan teknologi dan pengalamannya untuk membangun Proyek PLTB Monsun agar menjadi tolok ukur bagi proyek-proyek energi baru di Asia Tenggara.

PowerChina akan menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatannya untuk pembangunan ekonomi dan sosial di Laos serta Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra dengan pencapaian baru, tutur Yang.

Proyek PLTB Monsun ini, yang dikembangkan oleh Monsoon Wind Power Company Limited, sebuah perusahaan Laos yang dimiliki oleh Impact Energy Asia Development Limited dari Thailand, mencakup sebuah proyek PLTB dengan kapasitas terkontrak 600 MW.

Pembangkit listrik tersebut akan dibangun di Provinsi Sekong dan Provinsi Attapeu di Laos bagian selatan, dan diperkirakan dapat mengekspor dan menjual listrik ke negara tetangga, Vietnam.

Setelah selesai dibangun nanti, proyek tersebut akan menjadi proyek PLTB pertama di Laos, PLTB terbesar di Asia Tenggara, dan proyek energi baru lintas perbatasan pertama di Asia, menurut Monsoon Wind Power Company, demikian Xinhua


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023