Podgorica (ANTARA News) - Montenegro Sabtu memproklamirkan kemerdekaan setelah menyusul referendum yang hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar rakyatnya lebih suka memisahkan diri dari Serbia.
Di bawah ini hari-hari penting yang tercatat di negara kecil Balkan yang berupaya untuk menjadi negara merdeka itu.
Di awal 1980-an: Yugoslavia pecah menjadi Bosnia, Kroasia, Makedonia dan Slovenia yang semuanya kemudian mengumumkan kemenangan dan kemerdekaan mereka.
27 April 1992: Serbia dan Montenegro membentuk negara Republik Federal Yugoslavia menggantikan komunis Yugoslavia.
Mei-1992-Oktober 1996: Montenegro mendapat sanksi PBB yang ditujukan pada rezim Yugoslovakia orang-kuat Slobodan Milosevic.
5 Agustus 1999: Montenegro mengusulkan membubarkan Yugoslavia dan digantikan dengan perhimpunan bebas.
6 Maret 2000: Serbia menutup perbatasannya dengan Montenegro karena hubungan mereka memburuk.
25 Juni 2000: Montenegro menyerukan kepada PBB bahwa ia ingin mewakili Yugoslavia dalam keanggotaannya di PBB.
6 Juli 2000: Milosevic mengurangi kewenangan Montenegro di dalam federasi Yugoslavia.
17 Oktober 2000: Perdana Menteri Montenegro Milo Djukanovic menyerukan bagi pengakuan Montenegro sebagai negara merdeka.
4 Februari 2003: Parlemen Yugoslavia diubah menjadi federasi di dalam `negara persatuan Serbia dan Montenegro.` Kesepakatan berisi satu jalan keluar/ketentuan yang mengizinkan satu pihak untuk bergerak menuju kemerdekaan setelah bersama selama tiga tahun.
3 Maret 2003: Serbia-Montenegro secara resmi melepaskan diri dari Yugoslavia.
Januari 2006: Uni Eropa mulai melakukan perundingan-perundingan dengan Montenegro mengenai diadakannya referandum untuk kemerdekaan.
28 Februari 2006: Pemerintah Montenegro pro-kemerdekaan dan oposisi pro-persatuan sepakat untuk mengadakan referandum pada 21 Mei, yang perundingan-perundingannya di tengahi oleh Uni Eropa.
21 Mei 2006: Rakyat Montenegro memberikan suaranya dalam referandum kemerdekaan. Proyeksi pertama dari hasil referendum mengindikasikan 56,3 persen mendukung kemerdekaan.
31 Mei 2006: Hasil resmi akhir menunjukkan 55,5 persen suara memilih kemerdekaan, 44,5 persen mendukung tetap bergabung dengan Serbia.
Demikian laporan AFP dari Podgorica. (*)