Lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur di Cilaku dan Mande. Sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah atau longsor
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menuntaskan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Tahap I dan II untuk korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan, pihaknya membangun huntap relokasi tahap I dan II tersebut sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk merelokasi masyarakat terdampak gempa yang tinggal di kawasan zona merah sesar Cugenang.

“Lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur di Cilaku dan Mande. Sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah atau longsor,” kata Basuki.

Secara total, pembangunan huntap tahap I yang berada di Kecamatan Cilaku sebanyak 200 unit, sementara huntap tahap II yang berada di Kecamatan Mande sebanyak 151 unit.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan saat ini huntap dengan teknologi rumah tahan gempa, yang disebut rumah instan sederhana sehat (RISHA) itu telah selesai dibangun. Huntap Tahap I sebanyak 200 unit di Kecamatan Cilaku rampung pada Maret 2023 dan telah dihuni.

“Pada 18 April 2023 lalu, sebanyak 151 unit Huntap Tahap II yang dibangun di Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur juga sudah selesai dibangun,” kata Iwan.

Huntap tahap I dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektare, dan tahap II seluas 1,9 hektar, yang seluruhnya telah dilengkapi oleh prasarana, sarana dan utilitas (PSU) sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat penerima manfaat.

“Pada Huntap Tahap II, jalan lingkungan serta saluran air juga sudah selesai dibangun. Sedangkan untuk prasarana dan sarana umum seperti masjid dan balai warga masih dalam proses pembangunan,” tambah Iwan.

Huntap tahap I dan II dibangun dengan tipe 36 meter persegi di atas kavling seluas 75 meter persegi. Huntap tersebut terdiri dari ruang keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi dan dapur.

Spesifikasi bangunannya menggunakan struktur rumah tahan gempa RISHA, dinding bata ringan, dan plester aci. Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum. Sedangkan lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60 dengan pintu dan jendela berbahan UPVC, serta plafon gypsum.

Pembangunan Huntap Tahap I dan II dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan Manajemen Konstruksi PT Indah Karya.

“Kami berharap Huntap ini setelah kami serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur bisa segera dihuni oleh masyarakat yang tercatat sebagai penerima bantuan relokasi hunian,” kata Iwan.

Gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, terjadi pada 21 November 2022 pukul 13.21 WIB, dengan kekuatan 5.6 M dan kedalaman 10 km yang mengakibatkan korban jiwa hingga 600 orang.

Baca juga: Kementerian PUPR siap bangun 151 hunian tetap tahap II di Cianjur

Baca juga: Pemerintah siapkan pembangunan huntap Cianjur di dua titik

Baca juga: PUPR targetkan huntap relokasi Gempa Cianjur tuntas sebelum Idul Fitri


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023