menyediakan berbagai bernuansa kekunoan serta jajanan makanan tempo dulu gudeg, jenang gempol, wedang uwuh dan lain lain.
Bantul (ANTARA) - Festival Klangenan yang digelar di Pasar Seni Gabusan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 26-30 April 2023 selain bertujuan sebagai ajang pameran juga untuk mengenang kembali masa lalu terhadap produk barang dan aneka makanan jajanan tempo dulu.

"Festival Klangenan juga dapat menjadi sarana nostalgia bagi masyarakat untuk mengenang kembali masa lalu yang menyenangkan, baik mengenang barang barang maupun makanan jajanan tempo dulu," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, Jumat.

Menurut dia, dalam Festival Klangenan menyediakan atau menjual berbagai hal yang bernuansa kekunoan dan ngangeni atau barang-barang Klangenan seperti kerajinan tangan, barang antikan, sarana permainan anak, serta jajanan makanan tempo dulu gudeg, jenang gempol, wedang uwuh dan lain lain.

"Mudah-mudahan aktualisasi masa lalu yang menyenangkan yang dikemas dalam bentuk festival Klangenan tersebut juga dapat menjadikan sebagai proses pewarisan budaya," katanya.

Apalagi, kata dia, pihaknya sudah menemui sejumlah tamu rombongan dari Jakarta yang bersedia mampir di Pasar Seni Gabusan Bantul karena mendapat kabar ada Festival Klangenan yang menyediakan barang dan jajanan tempo dulu.

"Festival Klangenan dilakukan bersamaan dengan momen hari Idul Fitri dengan harapan masyarakat Kabupaten Bantul yang selama ini merantau dan sempat pulang ke kampung halaman dapat ikut menikmati suasana nostalgia," katanya.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan, guna ikut melestarikan kebudayaan dan mengembangkan kearifan lokal, pada pembukaan Festival dibuka dengan penampilan Sanggar Seni Kinanti Sekar, tarian harmoni nusantara yang menggambarkan indahnya nusantara.

Oleh karena itu, selain sebagai pelestari budaya, Festival Klangenan Bantul juga merupakan ajang pameran sekaligus promosi bagi industri kecil menengah (IKM) dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bantul.

"Khususnya IKM dan UMKM yang menjual berbagai hal yang bernuansa tempo dulu dan ngangeni. Ada sekitar 50 tenant yang terdiri dari 30 stan kuliner 20 stan non kuliner yang berasal dari Kabupaten Bantul dalam festival tersebut," katanya.
Baca juga: Bantul gelar Festival Klangenan dongkrak UMKM dan industri kreatif
Baca juga: Bantul dukung Festival UMKM Santri untuk konsolidasi ekonomi santri
Baca juga: Bantul promosikan keragaman buah pisang

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023