Asisten Direktur Pelaksana Kasikorn Research Center Kevalin Wangpichayasuk menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan asal China ke Thailand meningkat 30 kali lipat dari periode 1 Januari-23 April tahun 2022 menjadi 737.000 orang di periode serupa tahun 2023.
Peningkatan itu terjadi setelah China mengoptimalkan berbagai langkah pembatasan COVID-19 akhir tahun 2022.
Rata-rata harian kunjungan wisatawan asal China di Thailand saat ini mencapai sekitar 10.000 dan tren itu diprediksi akan terus berlanjut.
"Kami melihat jumlah wisatawan China pada 2023 akan menjadi yang tertinggi dari semua wisatawan mancanegara, seperti yang terjadi pada era prapandemi," kata Kevalin.
Namun, dia menjelaskan bahwa industri pariwisata Thailand juga menyadari bahwa preferensi wisatawan China telah berubah.
Kevalin menyarakan agar sektor perhotelan Thailand mulai berfokus pada penyediaan nilai unik, alih-alih persaingan harga, termasuk memanfaatkan media sosial untuk promosi dan menyiapkan pekerja yang dapat berkomunikasi secara efektif dalam Bahasa Mandarin.
Menurut dia, sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Thailand saat ini adalah para pelancong muda dan tur kelompok kecil yang menunjukkan peningkatan preferensi terhadap kuliner dan fesyen lokal, serta mengunjungi destinasi perjalanan baru seperti kota-kota sekunder.
Thailand menerapkan sejumlah langkah, seperti memperluas penerbangan internasional antara China dan Thailand serta menawarkan layanan visa kunjungan saat kedatangan (visa on arrival) untuk menarik wisatawan China.
Kevalin meyakini bahwa selama biaya perjalanan jarak jauh masih tinggi dan Thailand menawarkan produk serta layanan yang berkualitas, maka wisatawan asal China akan terus tertarik berkunjung ke negeri gajah putih itu.
Gajah dan turis saling memercikkan air dalam perayaan Festival Songkran di Ayutthaya, Thailand, Selasa (11/4/2023). (ANTARA/Xinhua/Rachen Sageamsak)Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
