Singapura (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Malaysia, Minggu, mengatakan bahwa Asia Tenggara perlu membentuk pusat bantuan kemanusiaan regional untuk membantu para korban bencana alam seperti gempa bumi di Pulau Jawa. "Sasaran akhir kita adalah bahwa kami perlu merespon bukan hanya secepatnya, tapi juga secara efektif," kata Wakil Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, dalam suatu konperensi keamanan di Singapura. "Kami mengumpulkan uang dan barang-barang, tetapi apakah kita dapat menyalurkan barang-barang itu kepada orang-orang yang memerlukan, ini adalah pertanyaan," kata Najib, yang juga menteri pertahanan. Usulan Najib muncul sepekan setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,3 Skala Richter menggoncang lepas pantai Jawa, Indonesia, dekat kota kerajaan kuno Yogyakarta dan menewaskan lebih dari 6.200 orang serta melukai lebih dari 200.000 orang lainnya. Najib mengatakan kepada Reuters bahwa pusat bantuan itu seyogianya tidak dibelit birokrasi, tetapi mengkoordinasikan badan-badan untuk memperbaiki penyampaian bantuan logistik ke daerah bencana. Namun demikian markas dari pusat itu sejauh ini belum diputuskan, katanya. Pusat bantuan, yang didukung tenaga-tenaga staf baik pejabat-pejabat sipil maupun militer, akan memasukkan anggota-anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di samping negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang dan Australia yang `memberikan tanggapan positif saat terjadi tsunami,` kata Najib. Pada 26 Desember 2004, gempa bumi yang terdahsyat selama empat dasawarsa memicu munculnya gelombang tsunami yang menewaskan 232.200 orang atau hilang di belasan negara Samudera Hindia, termasuk sekitar 170.000 orang di provinsi Aceh, Indonesia. Tsunami memicu simpati besar dan bantuan berhasil dihimpun 13 miliar dolar AS dari pemerintah-pemerintah, lembaga-lembaga multilateral dan jutaan orang dari seluruh dunia. PBB memperingatkan bahwa korupsi dan kurangnya pemantauan di berbagai negara berarti bahwa dana-dana yang terhimpun itu tak mungkin bisa digunakan secara efektif. Jumat lalu, PBB mengatakan pihaknya meluncurkan rancangan senilai 103 juta dolar AS untuk membantu pengadaan tenda darurat, bantuan medis, air bersih dan sanitasi kepada para korban yang selamat pada gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah. (*)

Copyright © ANTARA 2006