Purwakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat(Jabar), akan membangun pusat pengembangan budi daya ikan air tawar terkemuka di Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa menyusul tingginya potensi ikan nila di daerah tersebut.

"Kami ingin terus mengembangkan Kampung Nila Nirwana menjadi salah satu pusat budidaya ikan air tawar terkemuka di Jabar, bahkan nasional," kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Jumat.

Untuk melancarkan pengembangan pusat budidaya ikan air tawar itu, Pemkab Purwakarta akan menggandeng Pemprov Jabar.

Menurut dia, upaya pengembangan Kampung Ikan Nirwana merupakan bagian dari menangkap peluang permintaan benih dan ikan yang masih sangat besar.

"Itu potensi nilai ekonominya sangat tinggi sehingga bisa membantu percepatan kesejahteraan bagi masyarakat pedesaan," katanya.

Kampung Nila Nirwana merupakan pusat pengembangan budi daya khusus ikan Nila (Oreochromis niloticus). Lokasinya berada di Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta.

Kampung Nila merupakan program pembudidayaan ikan nila milik Provinsi Jabar yang dilaksanakan melalui Badan Penelitian Benih Ikan (BPBI) Wanayasa. Pengembangan Kampung Nila juga mendapatkan dukungan penuh Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP).

Saat ini, luas areal Kampung Nila Nirwana mencapai 25 hektare. Dari luas itu, yang sudah dimanfaatkan untuk pembudidayaan ikan baru seluas 10 hektare.

"Untuk itu kita ingin terus dorong pengembangannya sehingga produksinya akan terus meningkat. Peluang dari usaha budi daya ikan itu harus kita manfaatkan dengan baik," katanya.

Dikatakannya, besarnya potensi Kampung Nila Nirwana bisa dilihat dari terus meningkatnya kapasitas produksi benih ikan Nila berkualitas tinggi. Selama tahun 2022, produksi benih ikan mencapai 240 juta hingga 360 juta benih, dengan nilai mencapai Rp3,6 miliar.

Angka produksi benih itu diproyeksikan akan terus meningkat di tahun mendatang mencapai 540 ton hingga 780 ton. Benih ikan nila berkualitas tinggi tersebut dipasarkan ke banyak daerah di Pulau Jawa hingga Sumatera.

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023