Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan terus mencari solusi untuk mengatasi masalah banjir atau genangan air ketika hujan lebat turun cukup lama atau lebih dari satu jam.

"Untuk mencari solusi masalah banjir terus digali informasi dari warga kota dan disiapkan program pengendalian banjir," kata Sekda Palembang Ratu Dewa seusai melakukan kunjungan ke kawasan permukiman rawan banjir di Palembang, Jumat.

Menurut dia, untuk mengatasi masalah banjir, masing-masing kawasan permukiman penduduk memerlukan penanganan yang berbeda-beda.

Beberapa kawasan penanganannya dengan cara melakukan pelebaran saluran dan pengerukan sedimen dengan menggunakan alat berat serta perbaikan dinding saluran air.

Kemudian ada kawasan yang memerlukan peralatan pompa untuk mengalirkan genangan air, dan ada yang memerlukan kolam retensi atau resapan air hujan.

Mengenai kolam retensi, kota ini memerlukan kolam tersebut yang lebih banyak dari yang sudah ada di sekitar kawasan permukiman saat ini.

Sesuai hasil kajian tim, kota ini idealnya memiliki 100-120 kolam retensi, sedangkan sekarang ini baru ada 46 kolam retensi.

Untuk memenuhi kebutuhan ideal kolam retensi tersebut, Pemkot Palembang pada 2023 ini hingga beberapa tahun ke depan memprogramkan penambahan puluhan kolam retensi.

Untuk membangun kolam retensi membutuhkan dukungan dana yang cukup besar bisa mencapai puluhan miliar rupiah.

Jika mengandalkan dana APBD Pemkot Palembang yang jumlahnya terbatas akan sulit diwujudkan pembangunan kolam retensi sesuai dengan target dalam waktu cepat.

Sebagai upaya percepatan pembangunan kolam retensi atau resapan air hujan pada sejumlah kawasan rawan banjir sesuai target tersebut, pihaknya mengharapkan bantuan Pemprov Sumsel dan pemerintah pusat.

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023