Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara(Gorut), Provinsi Gorontalo  menargetkan produksi jagung petani di daerah itu melebihi enam ton per hektare(ha) agar petani sejahtera. 

"Berharap melalui strategi tepat, produksi jagung meningkat melebihi enam ton per ha, dengan begitu petani sejahtera," kata Bupati Gorut,  Thariq Modanggu di Gorontalo, Jumat. 

Pemerintah daerah, kata Bupati Thariq, terus mencari solusi untuk meningkatkan produksi jagung guna memenuhi keperluan jagung dalam negeri, sekaligus untuk memenuhi permintaan pasar ekspor, mengingat jagung Gorontalo telah berhasil menembus pasar internasional.

Untuk menggenjot produksi jagung, kata Thariq, maka pemerintah daerah terus melakukan program pendampingan kepada petani, termasuk juga dalam hal manajemen usaha yang baik. 

"Kami mendorong petani untuk terus menanam sambil mencari solusi agar petani dapat menanam jagung ramah lingkungan. Termasuk tetap berproduksi di tengah badai cuaca panas ekstrem. Saya pun tidak ingin pembukaan lahan jagung masih dilakukan di lahan miring ekstrem yang dapat menjadi penyebab banjir dan tanah longsor. Kita terus cari solusi terbaik untuk petani," katanya.

Bupati Thariq mengatakan menangani persoalan jagung secara holistik demi kesejahteraan petani, termasuk mencegah petani bergantung pada tengkulak. 

Pemerintah daerah, katanya  terus mendorong petani menanam jagung dalam upaya meningkatkan produksi dan penguatan ekosistem pangan di tingkat lokal maupun nasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Gorontalo Utara, Ajuba Talib mengatakan harga jagung di daerah itu saat ini cukup baik yakni berkisar Rp7.000 per kilogram. 

"Kami turun langsung mendata kondisi pasar. Termasuk komoditas unggulan, seperti jagung. Harga per kilogram masih bertahan Rp7.000 dalam dua pekan terakhir ini," kata  Ajuba. 

Pihaknya akan terus melaporkan ke pemerintah provinsi secara intensif,  ketersediaan stok dan harga jagung di tingkat lokal, termasuk berkoordinasi dengan instansi terkait.







Program pendampingan yang dilakukan tidak hanya meningkatkan produksi namun mendampingi petani untuk menanam jagung dan memasarkan dengan manajemen yang baik.

"Kita tangani persoalan jagung secara holistik demi kesejahteraan petani. Termasuk cegah petani bergantung pada tengkulak, agar bisa menikmati keuntungan yang menyejahterakan," imbuhnya.***

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023