Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer menyebut pacuan kuda gerobak dan roda sapi di Desa Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo menjadi atraksi pariwisata yang menarik.

"Lomba pacuan kuda dan sapi ini perlu dilestarikan," ucap Hamka Hendra Noer usai menyaksikan lomba tersebut, Sabtu.

Ia mengungkapkan, setelah tiga tahun tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19, pada tahun ini lomba balapan tradisional itu kembali digelar dan dirangkaikan dengan Lebaran Ketupat.

"Ini bagian dari pelaksanaan hari raya ketupat dikombinasi dengan ini (balapan)," ujar Gubernur.

Menurut dia, dari aspek pariwisata sangat bagus, karena bukan hanya dihadiri oleh masyarakat Gorontalo, tapi dari luar daerah, seperti Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Gubernur menegaskan, ke depan harus ada pengaturan terhadap penonton yang sering masuk hingga ke dalam arena untuk melihat lomba.

"Ke depan tinggal pengorganisasian ini yang perlu, karena sangat berbahaya dan masyarakat perlu diatur dengan baik," tegas Hamka.

Hamka menjelaskan, pacuan kuda gerobak dan roda sapi di Desa Yosonegoro akan dikemas lebih baik lagi, agar menjadi ikon untuk menarik wisatawan untuk datang ke Gorontalo.

Ribuan masyarakat memadati lokasi lomba pacuan kuda gerobak dan roda sapi yang menjadi tradisi dan atraksi pariwisata di Yosonegoro.

Tradisi masyarakat yang merupakan rangkaian Lebaran Ketupat, ramai didatangi masyarakat setelah tiga tahun tidak digelar karena pandemi COVID-19.
Joki memacu kuda pada lomba pacuan kuda gerobak di Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (29/4/2023). ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023