Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada Kamis pagi, turun 17 poin terhadap dolar AS.

Dalam tarnsaksi antarbank di Jakarta, Kamis pagi, nilai tukar rupiah bergerak ke Rp9.645 per dolar AS dari posisi sebelumnya, Rp9.628 per dolar AS.

"Pergerakan nilai tukar rupiah melemah setelah pelaku pasar melihat masih adanya ganjalan dalam persoalan fiskal di AS," kata analis Trust Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan, para pengambil kebijakan AS telah menyepakati kenaikan pajak tapi hanya untuk masyarakat golongan pendapatan 400 ribu dolar AS ke atas dan kenaikan ini bersifat permanen.

"Namun masih ada kekhawatiran dari pelaku pasar uang karena Parlemen AS belum menyetujui kenaikan batas atas penerbitan utang AS (debt ceiling) sehingga akan berpengaruh nantinya pada rencana penerbitan obligasi pemerintah AS," kata dia.

Ia menambahkan, laju inflasi Desember 2012 yang tercatat sebesar 0,54 persen hanya memberikan sentimen positif jangka pendek bagi pelaku pasar uang di dalam negeri.

Selain itu, lanjut dia, neraca perdagangan Indonesia yang masih negatif sempat menghadang laju rupiah yang sempat mendapat imbas positif dari rilis kenaikan data-data manufaktur di China dan Korea Selatan.

"Neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan masih negatif untuk bulan November dan Desember masih menjadi sentimen negatif bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata dia.

(KR-ZMF)




Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013