Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak remaja putri untuk memperhatikan kesehatan reproduksi dan menerapkan gaya hidup sehat.

"Remaja putri setelah menikah akan menjadi calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas, untuk itu perlu senantiasa mengenal dan memahami serta menjaga kesehatan reproduksinya secara maksimal," kata Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa dihubungi di Jakarta, Minggu.

Jelsi menjelaskan, Kemenko PMK terus meningkatkan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja putri.

"Kemenko PMK terus mendorong para remaja putri membiasakan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, selain itu untuk mencegah anemia perlu juga disiplin minum tablet tambah darah," katanya.

Jelsi menambahkan bahwa kesehatan reproduksi remaja meliputi sejumlah aspek, yaitu fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja.

Sehat yang dimaksud, kata dia, tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial.

"Karena remaja putri perlu menjaga kesehatan reproduksinya, maka remaja putri harus menghindari seks bebas untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah dan masalah lain yang mempengaruhi kesehatan reproduksi," katanya.

Remaja putri, tambah dia, juga perlu mengakses informasi dan layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas dan terjangkau.

"Selain itu, perlu menjaga kesehatan fisik dan mental melalui pola makan sehat dan seimbang sesuai isi piring untuk remaja, olah raga teratur dan melakukan manajemen stress," katanya.

Dengan demikian, kata dia, akan sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan secara jangka panjang.

Sementara itu, Jelsi juga menekankan pentingnya menyebarluaskan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang yang kaya protein hewani, khususnya bagi remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui dan balita guna mendukung percepatan penurunan stunting.


Baca juga: BKKBN: Segera periksa ke dokter bila menstruasi dirasa tidak normal
Baca juga: BKKBN: Jaga kespro sampai usia lansia guna pertahankan SDM berkualitas
Baca juga: UNICEF sebut kemendesakan satuan pendidikan beri edukasi kespro


Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023