Terbilang unik dan khas karena tanda-tanda budaya megalitikum yang sangat lama masih dipertahankan oleh masyarakat Toraja,
Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal RI (KJRI) San Francisco mempromosikan Toraja dalam sebuah acara promosi budaya dan pariwisata yang digelar di Wisma Indonesia, San Francisco pada 29 April.

Berdasarkan keterangan KJRI San Francisco yang diterima di Jakarta, Senin, promosi yang bertajuk “Menjelajahi Seni, Ritual, dan Masyarakat Toraja di Indonesia” itu dihadiri oleh mitra kerja asing, mulai dari akademisi, peneliti, budayawan, sejarawan, korps diplomasi asing, hingga pelaku usaha bisnis.

“Indonesia memiliki keragaman budaya dan warisan yang sangat besar, beragam…yang menjadi modalitas penting untuk menguatkan daya tarik pariwisata bagi wisatawan asing,” kata Konsul Jenderal RI San Francisco Prasetyo Hadi dalam sambutannya.

Kegiatan promosi tersebut juga dihadiri Kathleen M. Adams, PhD, antropolog dunia asal AS yang juga guru besar emeritus asal Loyola University of Chicago dan University of London. Dia juga mendalami studi adat istiadat dan budaya Toraja serta pernah tinggal bertahun-tahun di Tana Toraja pada awal tahun 1980-an.

Adams mengemukakan ketertarikannya terhadap budaya Toraja terutama variasi rumah tradisional Tongkonan yang telah masuk dalam daftar warisan budaya dunia UNESCO.

Dia juga menyatakan tertarik dengan kehidupan budaya megalitikum Toraja yang dipertahankan hingga saat ini, seperti bercocok tanam, upacara tarik batu, hingga ritual 'mayat berjalan' atau Ma’ Nene sebagai bentuk penghormatan pada leluhur.

“Terbilang unik dan khas karena tanda-tanda budaya megalitikum yang sangat lama masih dipertahankan oleh masyarakat Toraja, dan hingga saat ini mereka menyadari betul keunikan budaya tersebut sebagai upaya untuk mendatangkan manfaat pariwisata dan perekonomian masyarakat lokal”, ujar Adams.

Konsul Penerangan Sosial Budaya Mahmudin Nur Al-Gozaly menambahkan bahwa promosi Toraja itu merupakan rangkaian program tematik diplomasi budaya dan pariwisata yang dijalankan sejak 2022. KJRI San Francisco, kata dia, terus menginisiasi berbagai program promosi secara berkesinambungan.

KJRI San Francisco sebelumnya telah menggelar beberapa acara promosi seperti Wayang Golek, Gamelan dan Kuliner Pasundan serta Wayang Kulit dan Seni Teatrikal Jawa.

KJRI San Francisco mengatakan pentingnya untuk terus melibatkan berbagai pakar asing dan orang-orang yang tertarik dengan budaya Indonesia dari kalangan warga lokal AS dan asing untuk semakin menambah artikulasi seni dan daya tarik terhadap budaya Indonesia.

Baca juga: 25 WNI dapat beasiswa studi di Universitas California
Baca juga: Indonesia gelar festival budaya di Oregon-Amerika Serikat
Baca juga: KJRI promosi wisata Indonesia secara digital, tarik minat wisatawan AS


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023