Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi mengapresiasi tim gabungan TNI dan Polri yang cepat hadir untuk mengusut peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal di Markas Polres Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

"Ini adalah aksi nyata bahwa TNI dan Polri solid dan sinergi. Terlebih, langsung dihadiri kadiv Propam Mabes Polri dan danpuspom TNI dengan duduk bersama serta saling bersahaja," kata Andi Rio dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia berharap kehadiran petinggi kedua institusi tersebut dapat memberikan rasa sejuk dan penuh kekeluargaan terhadap jajaran TNI dan Polri. Tak terkecuali, lanjut dia, nuansa kesejukan dan kedamaian tersebut dapat dirasakan pula hingga tingkat paling bawah dua institusi itu di seluruh Indonesia.

"Jangan sampai sikap solid dan sinergi ini hanya terjadi di elit kedua institusi dan tidak terjadi di bawah. Jajaran TNI dan Polri harus dapat membuktikannya dengan aksi nyata dan saling bergandengan tangan," jelas Andi Rio yang juga Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu.

Dia pun mendorong agar seluruh jajaran TNI dan Polri di seluruh daerah dapat membuktikan kepada masyarakat bahwa TNI dan Polri bukanlah instansi yang menakutkan, serta dapat memberikan suri teladan bagi masyarakat.

"Mari kita buat aksi nyata kepada masyarakat, TNI dan Polri harus selamanya dicintai dan disayangi oleh masyarakat, bukan menjadi suatu hal yang disegani atau ditakuti masyarakat," kata Andi Rio.

Baca juga: Kapolda Sulsel tinjau Markas Polres Jeneponto usai diserang OTK

Sebelumnya, Minggu (30/4), tim gabungan dari Divisi Profesi dan Pengamanan Polri dan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI bersama-sama melakukan penyelidikan atas insiden penyerangan di Markas Polres Jeneponto, Polda Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

Komandan Puspom TNI Laksamana Muda TNI Edwin dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Syahar Diantono di Makassar, Minggu, menyatakan kedatangan tim gabungan untuk mengusut kasus penyerangan Mako Polres Jeneponto.

"Kedatangan kami ke Sulsel untuk mengusut kasus penyerangan Mako Polres Jeneponto dan ini bentuk sinergisme antara TNI dan Polri," ujar Edwin.

Pada Kamis dini hari (27/4), Markas Polres Jeneponto diduga diserang oleh puluhan orang hingga menyebabkan seorang anggota polisi yang berjaga mengalami luka tembak di bagian perutnya.

Potongan video berdurasi 60 detik yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi ruangan kantor terlihat berantakan. Puing-puing kaca berserakan di ruang Seksi Profesi Pengamanan (Propam) Polres Jeneponto maupun ruangan lainnya, termasuk ruangan untuk beribadah.

Baca juga: Divpropam dan Puspom usut insiden penyerangan Polres Jeneponto

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023