Unggas warga yang terserang hampir 3.000 ekor milik peternak di Kecamatan Sragi, Palas dan Natar,"
Kalianda, Lampung (ANTARA News) - Serangan virus flu burung (Avian Influenza/AI) Clade 2.3.2 menyerang ribuan itik milik peternak di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, sejak satu bulan lalu.

"Unggas warga yang terserang hampir 3.000 ekor milik peternak di Kecamatan Sragi, Palas dan Natar," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Selatan, Rusyana, di Kalianda, Kamis.

Ia menjelaskan, serangan virus flu burung ini merupakan varian baru yakni AI Clade 2.3.2 yang menyerang ternak unggas jenis itik, sedangkan varian sebelumnya adalan AI Clade 2.1.2 yang lebih banyak menyerang ayam dan burung.

Menurut Rusyana, serangan virus flu burung varian baru ini sebelumnya menyerang itik warga di Pulau Jawa, dan kemudian menular ke daerah ini. "Kemungkinan virus ini menular saat telur dan itik dari Jawa dibawa ke Lampung melalui kendaraan bermotor," katanya.

Namun, selama ini belum ada laporan tentang adanya serangan pada ternak unggas jenis ayam atau burung milik peternak di daerah itu.

Kemudian, Tim "participatory disease surveillance response "(PDSR) dan petugas veteriner unggas komersil (PVUK) menyemprotkan disinfektan ke kandang unggas warga untuk memutus rantai penyebaran ke daerah lain.

"Upaya vaksinasi belum kami lakukan karena vaksin yang ada hanya untuk varian AI Clade 2.1.2, untuk ayam sedangkan varian AI clade 2.3.2 belum ada untuk jenis itik," kata Rusyana menerangkan.

Sebagai tindakan antisipasi, pihaknya meminta para peternak untuk meningkatkan biosecurity peternakan, serta memisahkan itik yang teridentifikasi terjangkit dari itik yang masih sehat.

"Itik yang terindentifikasi terjangkit virus flu burung perlu diisolasi dan dimusnahkan, agar serangan tidak meluas," katanya. 

Ia mengharapkan, Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung membantu melakukan pemeriksaan terhadap unggas yang datang dari luar daerah guna menghindari penyebaran penyakit yang menyerang unggas tersebut.

(KR-KTA/H-KWR)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013