Ini sudah 10 hari namun terasa semakin buruk
Jakarta (ANTARA News) - Petenis nomor satu dunia, Victoria Azarenka harus mundur 30 menit sebelum menghadapi Serena Williams di babak semifinal turnamen Brisbane International karena infeksi di jari kakinya akibat salah pedicure.

Saat pedicure, jelasnya, seorang terapis memotong kukunya terlalu berlebihan sehingga kuku di ibu jari kanannya tumbuh ke dalam. Sementara juara bertahan Australia Terbuka itu terus latihan sampai ibu jari kanannya infeksi dan sangat mengganggunya.

"Ini sudah 10 hari namun terasa semakin buruk," kata petenis berusia 23 tahun itu seperti dikutip dari Super Sport.

"Saya tidak tahu istilahnya apa dalam bahasa kedokteran tetapi ini memang sesuatu yang tidak menguntungkan. Tetapi saya harus melakukan ini karena ini semakin mengganggu. Saya sudah berusaha mengurangi rasa sakitnya dengan segala cara," tambahnya.

Petenis asal Belarusia itu menjelaskan infeksinya semakin buruk sejak kemarin dan sudah dibawa ke dokter. Menurutnya, dokter harus mencopot kuku yang salah tumbuh itu.  "Kata dokter ini sering terjadi dan ini pertama kali bagi saya. Jadi saya tidak akan membiarkan ini terjadi. Sebelumnya saya sudah mencoba semuanya, diobati dengan dibalut, dan saya tetap bermain meskipun terasa sakit," jelas Azarenka.

Azarenka mengaku memilih mundur untuk segera menyembuhkan infeksinya menjelang Australia Terbuka yang tinggal hitungan hari.  "Ini memang tidak menguntungkan, saya sudah siap bermain. Tetapi saya harus melakukan ini karena kesehatan lebih penting dari segalanya," ujarnya.

Azarenka yang menang dalam dua kali babak sebelumnya di Brisbane tampak tidak terganggu tetapi pertarungan yang digadang-gadang akan berlangsung seru antara dia dan Williams gagal terwujud. Ia berharap dapat kembali sehat saat berlaga di Australia Terbuka pada 14 Januari mendatang.

Sedangkan Williams masih menunggu lawannya di babak final, Sabtu (5/1) besok, antara petenis Rusia, Anastasia Pavlyuchenkova atau petenis Ukraina Lesia Tsurenko yang belum bertanding.

M047

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013