Jakarta (ANTARA News) - Perum Bulog berharap dana pembayaran subsidi beras seperti raskin senilai Rp1,6 triliun dari pemerintah segera dicairkan untuk pembayaran utang ke bank. "Kita berharap pencairan dana untuk beras subsidi dapat cair tahun ini, yang kesemuanya akan digunakan untuk membayar utang Bulog ke bank," kata Direktur Keuangan Perum Bulog Saean Achmadi di sela acara donor darah yang dilaksanakan oleh Serikat Karyawan (Sekar) Perum Bulog, di Jakarta, Senin. Selama ini, Bulog punya utang yang back up-nya beras, sedangkan pembayaran tagihan utang tersebut ditujukan kepada pemerintah. Bulog harus membayar utang kepada tiga bank, yakni BRI, Bukopin dan Mandiri. Ia mengatakan, sebenarnya dana Rp1,6 triliun itu sendiri sudah ada di Departemen Keuangan (Depkeu) namun harus diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Mudah-mudahan BPK cepat melakukan pemeriksaan, biasanya dilakukan antara dua sampai tiga bulan," katanya. Ia menyebutkan Rp1,6 triliun itu merupakan tagihan Bulog ke pemerintah untuk beras bersubsidi atau raskin selama empat tahun terakhir atau sejak 2002. "Tagihan itu belum mengganggu cash flow Bulog, namun pencairan dana sedikitnya akan memperbaiki posisi keuangan pembayaran utang," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006