Bengkulu (ANTARA) - Badan Pusat Statistik(BPS)  menyebutkan  nilai tukar petani Provinsi Bengkulu pada April 2023 melemah sebesar 1,46 persen dan salah satu faktornya adalah penurunan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

"NTP Bengkulu pada April 2023 di angka indeks 144,21, sementara di bulan sebelumnya(Maret) masih di angka 144,32," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Bengkulu, Selasa.
 
Petani perkebunan Bengkulu, mayoritas adalah pekebun sawit, sementara harga sawit saat ini lagi turun, dampaknya pendapatan petani jadi berkurang, karena biasanya mereka mengurangi produksi.

Kendati terjadi pelemahan, tetapi dengan angka indeks di atas 100, pertanda tingkat kesejahteraan petani Bengkulu masih cukup baik, dimana pendapatan masih jauh lebih tinggi dari pengeluaran sehari-hari petani. 
 
Penurunan NTP pada April 2023 disebabkan oleh penurunan pada indeks harga hasil produksi pertanian lebih besar dari pada penurunan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal.

Penurunan yang terjadi pada NTP April 2023 dipengaruhi oleh penurunan NTP yang terjadi pada dua subsektor yaitu subsektor hortikultura dan tanaman perkebunan rakyat.

Sementara tiga subsektor lainnya mengalami peningkatan yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0,60 persen: subsektor peternakan sebesar 1,64 persen: dan subsektor perikanan sebesar 1,92 persen.

Kemudian untuk  indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) petani di Provinsi Bengkulu pada April 2023 terjadi penurunan IKRT secara umum sebesar 0,07 persen. IKRT petani merupakan salah satu komponen nilai yang dibayar oleh petani.

Turunnya nilai IKRT ini disebabkan oleh penurunan cukup signifikan yang terjadi pada salah satu kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau yang turun sebesar 0,27 persen.

Sementara tiga kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan tertinggi adalah kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,25 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,22 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,13 persen.

Sementara pengeluaran IKRT untuk  kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, kelompok pendidikan, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya.

 

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023