Denpasar (ANTARA) - BPS Provinsi Bali mencatat adanya kenaikan nilai ekspor dari Pulau Dewata ke Amerika Serikat yaitu mencapai 30 persen pada Maret 2023 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Adapun negara tujuan ekspor tertinggi yaitu Amerika Serikat nilainya sebesar 15,58 juta dolar AS, secara bulan ke bulan mengalami peningkatan sebesar 30,41 persen jika dibanding bulan sebelumnya," kata Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani di Denpasar, Selasa.

Berdasarkan catatan BPS Bali, pada Februari 2023 ekspor Bali ke Amerika Serikat nilainya 11,95 juta dolar AS, dan angka tersebut turun 1,24 persen dari Januari 2023.

Namun demikian, Amerika Serikat selalu konsisten menjadi negara tujuan ekspor tertinggi dari Bali, disusul Australia, Jepang, Perancis, dan Tiongkok khusus Maret 2023 ini.

Endang menjelaskan bahwa pada Maret 2023 nilai ekspor Bali ke luar negeri meningkat sebesar 4,6 persen atau dari 49,6 juta dolar AS pada Februari menjadi 51,884 juta dolar Amerika pada Maret.

"Jika dibandingkan dengan Maret 2022 maka nilai ekspor Bali sedikit mengalami penurunan. Kalau Maret 2022 nilai ekspornya 51,885 juta dolar AS maka pada Maret 2023 51,884 juta dolar AS, sangat sedikit menurunnya, namun jika kita melihat nilai ekspor dibandingkan dengan bulan sebelumnya maka mengalami peningkatan," jelasnya.

Negara tujuan ekspor dari Bali sendiri tak hanya ke Amerika Serikat, tujuan tertinggi kedua adalah Australia dengan nilai 3,52 juta dolar Amerika, kemudian Jepang 3,01 juta dolar Amerika, Perancis 2,86 dolar Amerika, dan Tiongkok 2,59 dolar Amerika.

Adapun lima besar komoditas yang diekspor pada Maret 2023 didominasi oleh komoditas ikan, krustasea, dan moluska dengan nilai mencapai 13 juta dolar Amerika, disusul pakaian dan akesoris bukan rajutan 8,53 juta dolar Amerika.

Komoditas ekspor berikutnya logam mulia dan perhiasan atau permata dengan nilai 4,86 juta dolar Amerika, kayu dan barang dari kayu 4,07 juta dolar Amerika, dan kelima pakaian dan aksesoris rajutan 2,95 juta dolar Amerika.

Kepala BPS Bali menyebut secara kumulatif nilai ekspor ke luar Pulau Dewata dari Januari-Maret 2023 mencapai 143,44 juta dolar Amerika.

Pada Maret 2023 surplus neraca perdagangan mencapai 41,42 juta dolar Amerika, di mana nilai impor juga naik menjadi 10,46 juta dolar Amerika setelah pada Februari 8,29 juta dolar Amerika.

Tak berbeda dengan ekspor, Amerika Serikat masih menjadi negara tertinggi asal impor ke Bali, yaitu dengan nilai 2,96 juta dolar Amerika pada Maret 2023, kemudian disusul Tiongkok.

"Tiongkok kita impor sebesar 1,41 juta dolar Amerika, angka ini meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 26,11 persen. Selanjutnya Hongkong dengan nilai impor 1,40 juta dolar Amerika juga mengalami peningkatan sebesar 65,17 persen," sebut Endang.

Negara impor tertinggi Bali ke empat adalah Australia sebesar 0,66 juta dolar Amerika, dan selanjutnya Perancis sebesar 0,49 juta dolar Amerika.

BPS mencatat untuk impor ke Bali didominasi oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya dengan nilai sebesar 1,97 juta dolar Amerika, kemudian logam mulia dan perhiasan permata 1,33 juta dolar Amerika, dan mesin dan perlengkapan mekanis serta bagiannya dengan nilai impor 1,23 juta dolar Amerika.

Komoditas tertinggi keempat adalah minyak atisiri, wewangian, dan kosmetik dengan nilai impor 0,82 juta dolar Amerika dan terakhir komoditas barang dari besi dan baja 0,58 juta dolar Amerika.

Baca juga: BPS catat ekspor-impor Bali tumbuh positif tanda ekonomi bergairah
Baca juga: Pemprov Bali bidik perluasan pangsa pasar ekspor ASEAN
Baca juga: Amerika jadi pasar utama ekspor karang hias dari Indonesia

 

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023