Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah K.H. Muhammad Cholil Nafis sebut ada kemungkinan pelaku penembakan yang terjadi di Kantor Pusat MUI, Jakarta alami gangguan kejiwaan.
 
"Memang ada gejala gangguan dalam faham keagamaan dan mungkin juga kejiwaan," kata Cholil dalam keterangannya melalui pesan suara kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
 
Cholil mengatakan pelaku penembakan mengaku kepada MUI melalui suratnya sebagai utusan Allah untuk mempersatukan umat dan dunia sehingga pihaknya tidak menanggapi isi suratnya.
 
Cholil mengatakan sampai saat ini area Kantor Pusat MUI telah disterilkan dari pihak yang tidak berkepentingan.

Baca juga: MUI sempat terima surat sebelum insiden penembakan terjadi

Baca juga: Anggota Komisi VIII DPR: Kasus penembakan kantor MUI tindakan teror
 
"Pelakunya telah dinyatakan meninggal, soal motif nanti kita lihat pihak kepolisian," kata ustaz yang memperoleh gelar S3 di University of Malaya itu.
 
Cholil menambahkan setidaknya terdapat dua orang korban luka ringan dari pihak MUI setelah terkena peluru yang memantul yakni staf resepsionis di bagian punggung dan staf keamanan di bagian tangan.
 
Insiden penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa siang, sekitar pukul 11.30 WIB.
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, penembakan oleh orang tak dikenal menggunakan senjata airsoftgun yang menyebabkan kaca menuju pintu masuk kantor MUI pecah.
 
"Kami percaya aparat keamanan mampu menyelesaikan kasus ini dengan baik," kata Cholil melalui akun media sosialnya.*

Baca juga: Asrorun Niam pastikan aktivitas di Kantor MUI tetap berjalan normal

Baca juga: Anggota DPR minta kepolisian ungkap motif penembakan Kantor MUI Pusat

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023