Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memproyeksikan, tingkat inflasi di bulan Mei akan menyentuh kisaran 4 - 4,5 persen secara tahunan (yoy).

“Kalau menurut saya masih di kisaran 4 - 4,5 persen ya. Jadi permintaan barang dan jasa tetap pada komponen makanan minuman dan tiket transportasi cukup masih besar, transportasi udara, darat, laut, itu masih terasa kenaikan lebih tinggi,” kata Tauhid saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Masih tingginya tingkat inflasi untuk komponen makanan minuman dan transportasi diakibatkan tingginya daya beli serta mobilitas masyarakat setelah  Idul Fitri 1444 Hijriah yang masih berdampak hingga awal bulan Mei 2023.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet juga memprediksi  inflasi pada Mei 2023 relatif rendah dibandingkan bulan April 2023 yang menyentuh 4,33 persen secara tahunan (yoy).

Baca juga: AS belum pernah gagal bayar utang meski capai 31,45 triliun dolar AS

“Kami melakukan kalkulasi, namun secara umum angka inflasi pada Mei akan relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan April. Untuk sektor penyumbangnya saya kira akan terbagi antara sektor pangan dan juga transportasi,” kata Yusuf.

Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan pada April 2023 mencapai sebesar 4,33 persen (year-on-year/yoy), yang dominan disumbang oleh komoditas bensin.

Inflasi tahunan tersebut terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,98 pada April 2022 menjadi 114,74 pada April 2023.

"Komoditas terbesar yang menyumbang inflasi tahunan April 2023 merupakan bensin dengan andil 0,91 persen," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen April 2023 di Jakarta, Selasa.

Meski demikian, Margo mengatakan tingkat inflasi tahunan April 2023 tercatat lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, yakni Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen (yoy) serta Maret 2023 yang sebesar 4,97 persen (yoy).

Selain bensin, komoditas lainnya yang menyumbang inflasi tahunan April 2023 yaitu beras dengan andil 0,37 persen serta rokok kretek filter dengan sumbangan 0,21 persen.

Dengan demikian sesuai kelompoknya, transportasi menjadi penyumbang terbesar inflasi tahunan April 2023 dengan andil 1,45 persen. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 11,96 persen (yoy).

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023