Peningkatan nilai ekspor Maret tahun ini, karena ekspor timah naik 32,87 persen dan nontimah turun 6,36 persen.
Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat nilai ekspor timah dan nontimah Maret 2023 sebesar 137,28 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau naik 21,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya 112,57 juta dolar AS.

"Peningkatan nilai ekspor Maret tahun ini, karena ekspor timah naik 32,87 persen dan nontimah turun 6,36 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga, di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan nilai ekspor timah dan nontimah secara year on year (y-on-y) pada Maret 2023 dibanding Maret 2022 turun sebesar 56,33 persen, karena ekspor komoditas timah yang turun sebesar 62,03 persen, yakni senilai 107,96 juta dolar AS dan nontimah 29,32 juta dolar AS atau turun 2,41 persen.

Secara kumulatif (c-to-c), nilai ekspor Januari-Maret 2023 juga mengalami penurunan 88,18 persen dibandingkan Januari-Maret 2022, karena turunnya ekspor timah 90,15 persen dan nontimah juga mengalami penurunan 75,10 persen.

"Sampai dengan Maret tahun ini, peran timah dan nontimah terhadap total ekspor masing-masing sebesar 72,33 persen dan 27,67 persen," ujarnya pula.

Dia menyatakan timah dari Provinsi Kepulauan Babel sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia, dengan Tiongkok masih menjadi negara tujuan utamanya.

"Sepanjang Januari hingga Maret 2023, sebanyak 37,05 persen ekspor timah dikirim ke Negeri Tirai Bambu ini," katanya.

Selanjutnya India dan Korea Selatan berada di peringkat berikutnya. Sebesar 13,12 persen dan 12,30 persen ekspor timah diekspor ke kedua negara tersebut. Di urutan berikutnya adalah negara Singapura dan Jepang.

"Lima negara utama tujuan ekspor timah ini berperan sebesar 77,86 persen," katanya lagi.

Ia menambahkan secara komulatif (c-to-c), terjadi kontraksi pertumbuhan ekspor ke 5 negara terbesar tujuan timah. Tiongkok terkontraksi hingga 58,77 persen dan India terkontraksi hingga 53,32 persen.

"Singapura merupakan negara dengan kontraksi terdalam hingga 74,11 persen," ujarnya pula. 
Baca juga: Babel melaporkan larangan ekspor logam timah ke Presiden Jokowi
Baca juga: Ekspor Babel pada Februari 2023 turun 63,36 persen

Pewarta: Aprionis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023