Los Angeles (ANTARA) - Wanita berusia 55 tahun dan lebih muda memiliki hampir dua kali lipat risiko rawat inap ulang di tahun segera setelah mengalami serangan jantung dibandingkan dengan pria pada usia yang sama.

Sebuah penelitian yang didukung oleh Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH) Amerika Serikat (AS) pada Selasa (2/5) menunjukkan tingkat faktor risiko yang lebih tinggi seperti obesitas, gagal jantung, dan depresi di kalangan wanita kemungkinan besar berkontribusi terhadap perbedaan tersebut.

Penelitian itu diterbitkan oleh Journal of American College of Cardiology.

Temuan ini menunjukkan perlunya pemantauan kesehatan yang lebih dekat terhadap sekitar 40.000 wanita AS berusia 18 hingga 55 tahun yang mengalami serangan jantung setiap tahun setelah keluar dari rumah sakit, dan pemahaman yang lebih baik tentang alasan di balik sejumlah hasil yang berbeda, kata NIH.

"Kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa rawat inap ulang setelah serangan jantung pada wanita berusia 55 tahun dan lebih muda yang disertai dengan faktor nonkardiak tertentu, seperti depresi dan berpenghasilan rendah, muncul lebih umum pada wanita dibandingkan pria dan dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk," kata penulis korespondensi Harlan M. Krumholz, seorang ahli jantung sekaligus profesor kedokteran di Yale School of Medicine. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2023