Keputusan The Fed diperkirakan secara luas, sehingga tidak terlalu mengejutkan pasar keuangan
Singapura (ANTARA) - Pasar saham global merosot sementara yen Jepang naik pada Kamis pagi, sebagai reaksi terhadap pernyataan kebijakan Fed dan tanda-tanda tekanan di bank regional AS lainnya, mendorong investor untuk memperkirakan perubahan arah daripada hanya jeda dalam kenaikan suku bunga.

Bank regional AS lainnya, PacWest Bancorp, melaporkan masalah semalam, mengingatkan investor akan kesehatan yang genting dari beberapa bank meskipun ada jaminan dari regulator untuk mengatasi krisis yang dimulai dengan runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank pada Maret.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin dan mengisyaratkan akan menghentikan kenaikan lebih lanjut, memberikan waktu kepada para pejabat untuk menilai dampak dari kegagalan bank, menunggu penyelesaian kebuntuan politik atas plafon utang AS, dan memantau jalannya inflasi.

Sementara investor awalnya menyambut kemungkinan jeda, kepastian mereka tampaknya berkurang karena Ketua Jerome Powell berbicara dengan bahasa baru dalam pernyataannya bahwa Fed tidak menjamin akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan berikutnya pada Juni.

"Keputusan The Fed diperkirakan secara luas, sehingga tidak terlalu mengejutkan pasar keuangan," kata Tina Teng, analis pasar di CMC Markets di Auckland.

“Namun, saya pikir keseluruhan permainan ekonomi tidak positif, terutama kehancuran perbankan baru-baru ini dari bank-bank regional, dan bank-bank besar mengambil alih bank-bank kecil. Itu bukan pertanda baik, dan risiko menyebar ke sistem perbankan yang lebih luas, yang membuat investor khawatir."

Baca juga: Saham Asia dibuka melemah, fokus ke pertemuan Fed

Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang datar, dalam perdagangan yang menipis karena hari libur Jepang minggu ini. Indeks acuan saham unggulan China CSI 300 sekitar 0,4 persen lebih lemah pada awal perdagangan.

E-mini berjangka untuk S&P 500 turun 0,22 persen, mencerminkan penurunan dramatis saham perbankan regional setelah penutupan pasar AS. Indeks S&P 500 ditutup 0,70 persen lebih rendah.

PacWest anjlok hampir 60 persen setelah mengumumkan sedang menjajaki opsi strategis, termasuk potensi penjualan atau peningkatan modal, setelah peningkatan likuiditas yang diumumkan pada Maret gagal menginspirasi kepercayaan pada harga sahamnya yang sedang jatuh.

Kekhawatiran itu membuat pasar Asia memperkirakan tidak hanya pada kemungkinan puncak suku bunga AS tetapi bahkan penurunan.

"Investor sedang mencoba untuk memahami apakah ini jeda atau tidak," kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di U.S. Bank Asset Management di Seattle.

"Pasar sedang mencoba untuk memasukkan data dan mengantisipasi The Fed. The Fed sedang mencoba untuk menunjukkan arah, dan pasar melihat lebih jauh ke bawah daripada yang tersedia dikomunikasikan oleh Fed."

Yen Jepang menguat 0,1 persen versus greenback pada 134,51 per dolar, menambah kenaikan lebih dari satu persen sehari sebelumnya.

Analis Mizuho mengatakan kegembiraan atas jeda tersirat dalam pengetatan Fed mungkin berlebihan dan bahwa pedoman Fed "hanya lebih kontemplatif" dan "berhati-hati tentang kenaikan lebih lanjut, tidak terlalu panik karena terlalu memperketat".

Bank Sentral Eropa akan bertemu nanti dan diperkirakan akan menaikkan suku bunga.

Baca juga: Saham Asia datar, dolar Aussie melonjak setelah kejutan keputusan RBA

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023