Beograd/Podgorica (ANTARA News) - Serbia hari Senin menyatakan kemerdekaannya sesudah Montenegro, sekutu terahirnya, meninggalkan keterikatan resmi 88 tahunnya dengan Beograd, sikap terakhir dari sejarah kisruh Yugoslavia. Setelah sidang istimewa parlemen, petugas menurunkan bendera bekas gabungan Serbia dan Montenegro dari gedung itu di Beograd dan menaikkan panji-panji Serbia sebagai gantinya. Anggota parlemen menyatakan kemerdekaan sebelum mengalihkan kepada Beograd kedudukan antarbangsa gabungan itu, termasuk kursinya di badan dunia, seperti, Perserikatan Bangsa-Bangsa. Serbia resmi menjadi negara berdaulat sesudah ke-126 wakil rakyat itu dalam majelis 250 kursi tersebut mendukung piagam bagi badan negara dan pemerintah untuk melengkapi semua keresmian penggantian dan mengatasi seluruh masalah sengketa dengan Montenegro dalam 45 hari mendatang. Itu terjadi sesudah pernyataan resmi kemerdekaan Montenegro hari Sabtu setelah negara kecil Balkan tersebut pada 21 Mei menyatakan memisahkan diri dari persatuan itu, yang merupakan ikatan sisa bekas negara Yugoslavia. Baik Perdana Menteri Vojislav Kostunica, yang berat menerima keputusan Montenegro, maupun Presiden Boris Tadic hadir saat wakil rakyat itu berkumpul dalam keadaan murung. "Pemisahan Montenegro adalah kenyataan sedih bagi saya," kata Milos Aligrudic dan partai Demokratik Kostunica Serbia. Ia mengatakan, "Kami tetap menganggap semua orang, yang tinggal di Montenegro, sebagai saudara kami dan tidak mendendam mereka." Tetangga Serbia itu, yang diapit pegunungan dan laut Adriatik serta hanya berpenduduk 650.000 orang, menyatakan merdeka sesudah penentuan pendapat 21 Mei-nya menunjukkan 55,5 persen suara memutuskan memisahkan diri. Langkah itu juga menjadi puncak pembubaran menyakitkan komunis Yugoslavia 15 tahun lalu setelah Bosnia, Kroasia, Masedonia dan Slovenia memerdekakan diri awal 1990-an. Yugoslavia hadir dalam tiga bentuk berbeda dalam abad ke-20. Kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia terbentuk tahun 1918, berubah menjadi Yugoslavia tahun 1929 dan bertahan sampai diserbu tahun 1941. Yugoslavia komunis muncul sesudah akhir perang dunia kedua tahun 1945, tapi kembali tercerai-berai di tengah kemelut pada awal 1990-an. Yugoslavia gabungan kemudian muncul, kendati hanya terdiri atas Serbia dan Montenegro, dan persatuan itu dinamakan federasi tahun 2003 setelah nama Yugoslavia lenyap. Berdasarkan atas undang-undang dasar Serbia-Montenegro, Serbia mewarisi keanggotaan di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan semua badan keuangan serta antarbangsa. Tomislav Nikolic, pemimpin partai ultra-nasionalis Radikal Serbia, yang merupakan kelompok terbesar di parlemen, menyatakan sangat menyesalkan Montenegro, dengan bantuan besar dari Eropa Bersatu, merdeka dan banyak rakyatnya berada di luar perbatasan mereka. Atas dasar tekanan Eropa Bersatu-lah Serbia dan Montenegro membentuk persatuan, dengan janji bahwa masing-masing republik dapat meninggalkan federasi itu jika dituntut sebagian besar rakyatnya. Brusels juga membantu mendorong Podgorica melakukan penentuan pendapat umum, dengan merumuskan --misalnya-- sedikit-dikitnya 55 persen suara sah dan membujuk semua pihak menerima hasil itu. "Ini bukan waktunya bersedih," kata Dusan Petrovic dan partai lawan, Demokratik seperti dikutip kantor-kantor berita transnasional. "Warga Montenegro memutuskan hidup terpisah dari Serbia. Mereka memutuskan hidup sendiri dan saya menyelamati mereka, sekalipun tidak sesuai dengan keinginan dan kebijakan partai saya," kata Petrovic, yang partainya mencabut boikotnya --yang sudah sebulan-- ikut sidang parlemen guna menghadiri sidang tersebut. Sesudah upacara hari Senin itu, bendera Serbia-Montenegro akan dikirim ke museum, kata pejabat.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006