tindakan Boateng sebagai "langkah tepat" namun dalam sebuah wawancara bersama Radio 24, pada Senin (7/1) mengatakan diperlukan strategi yang lebih komprehensif...
Milan (ANTARA News) - Menteri dalam negeri Italia, Annamaria Cancellieri. menyatakan akan menindak dengan langkah yang `lebih tajam` guna menyelesaikan permasalahan kekerasan verbal terhadap pemain kulit berwarna oleh kelompok suporter rasis.

Cancellieri menyampaikan pernyataan menanggapi insiden sorakan rasis dari sekelompok kecil pendukung dalam laga persahabatan melawan Pro Patria yang menyebabkan pemain AC Milan, Kevin-Prince Boateng meninggalkan lapangan pertandingan.

Tindakannya yang diikuti oleh rekan-rekan satu timnya, mendapat sambutan dari dunia internasional atas keputusan pemain tim nasional Ghana kelahiran Jerman tersebut menunjukkan posisinya melawan para pendukung rasis.

Pihak kepolisian setempat telah mengidentifikasi enam suporter Pro Patria sebagai tersangka pelaku sorakan berbau rasisme yang kemudian dijatuhi hukuman larangan masuk Stadion selama lima tahun, pada Senin (7/1).

Satu dari enam tersangka teridentifikasi berkat tayangan televisi sebagai Anggota Dewan Kebijakan Pemuda dan Olahraga kota Corbetto, tidak jauh dari Milan, Riccardo Grittini.

Keenam tersangka membawa kartu identitas pendukung Pro Patria, dan salah satu dari mereka bekerja di bar klub.

Berdasarkan laporan kantor berita ANSA, keenam tersangka mengakui berada di tengah-tengah kerumunan penonton yang melakukan kekerasan verbal terhadap pemain Milan namun menolak disebut hanya menyerang pemain Milan kulit berwarna.

Presiden FIFA, Sepp Blatter menyerang keputusan Boateng meninggalkan laga persahabatan menempatkannya pada posisi berlawanan dengan pemilik sekaligus presiden AC Milan dan mantan perdana menteri Italia, Silvio Berlusconi. Baik FIFA maupun UEFA sebelumnya telah melarang para pemain melakukan `walk-out` sebagai bentuk protes.

Sementara itu, Cancellieri menilai tindakan Boateng sebagai "langkah tepat" namun dalam sebuah wawancara bersama Radio 24, pada Senin (7/1) mengatakan diperlukan strategi yang lebih komprehensif untuk menghindari gangguan jalannya pertandingan akibat perbuatan sekolompok kecil rasis.
(G006)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013