Kendari (ANTARA) - Penjabat Bupati Buton, Sulawesi Tenggara, Basiran mengatakan pemerintah daerah berharap KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur(NTT)  9-11 Mei 2023 dapat membahas potensi aspal Buton.

"Harapan kami dalam KTT ASEAN bisa memasukkan potensi aspal Buton, agar ada investor negara-negara ASEAN  mau berinvestasi terhadap pengembangan hilirisasi dan industri aspal Buton," kata Basiran di Kendari, Kamis.

Menurut Basiran, meskipun Pemerintah Kabupaten Buton tidak terlibat langsung di KTT ASEAN yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores tersebut, namun dia berharap potensi asal daerahnya bisa menjadi isu yang dibahas.

Dia menerangkan potensi aspal Buton sangat besar, jumlahnya mencapai kurang lebih 662 juta ton dan termasuk jenis aspal alam terbesar dan terbaik di dunia yang diprediksi dapat dikelola hingga 120 tahun. Sementara untuk kebutuhan dalam negeri setiap tahun hanya kurang lebih 1-2 juta ton.

"Sementara yang merajai pengaspalan jalan dalam negeri maupun negara-negara ASEAN adalah aspal minyak yang dihasilkan dari lokasi sumur minyak dan jika terus menerus menggunakan aspal minyak, akan semakin berkurang dan harganya semakin hari makin mahal," tutur Basiran.

Oleh sebab itu, lanjut Basiran, perlu pengembangan industri aspal Buton dengan teknologi maju sehingga bisa menghasilkan aspal berkualitas terbaik yang sama atau lebih dari aspal minyak.

Dengan demikian maka Kabupaten Buton dan Indonesia memiliki industri penghasil aspal alam yang akan bisa digunakan untuk kebutuhan dalam negeri dan diekspor ke luar negeri khususnya di wilayah negara-negara ASEAN.

Lebih lanjut Basiran mengatakan, jika hal tersebut terlaksana maka akan memberikan nilai tambah dalam meningkatkan devisa negara dalam hal mengurangi impor aspal minyak untuk kebutuhan dalam negeri dan juga meningkatkan nilai ekspor.

Selain itu akan memberikan peningkatan pendapatan dalam negeri dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang bersumber dari pajak dan deviden yang diperoleh dari industri hilirisasi aspal tersebut.

"Sejauh ini pemasaran aspal Buton belum maksimal karena hanya digunakan 0,9 persen dari kebutuhan aspal dalam negeri," tutur Basiran.

Basiran menambahkan, KTT ASEAN merupakan momen yang tepat untuk memperkenalkan potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia termasuk di Kabupaten Buton yang memiliki ratusan juta ton aspal.

Dia menyampaikan, jika aspal Buton menjadi isu pembahasan di KTT ASEAN, maka investor yang ada di negara-negara ASEAN tidak menutup kemungkinan mau berinvestasi terhadap hilirisasi dan industri aspal Buton.

"Sehingga aspal Buton dapat dimanfaatkan bukan hanya kebutuhan pengaspalan jalan di Indonesia tetapi menjadi aspal yang bisa digunakan oleh semua negara-negara ASEAN," pungkas Basiran.

Baca juga: Kadin se-Indonesia akan bahas penggunaan aspal Buton Sultra
Baca juga: Pemerintah maksimalkan pemanfaatan aspal Buton untuk infrastruktur
Baca juga: Kemenperin siapkan konsep pengembangan hilirirasi industri aspal Buton
Baca juga: Presiden Jokowi harapkan Buton jadi industri aspal bukan tambang

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023