Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melakukan pengamatan gerhana bulan penumbra yang terjadi tengah malam antara 5-6 Mei 2023, dengan menyiapkan alat teleskop vixen.

"Kami akan melaksanakan pengamatan yang berlokasi di kantor kami, BMKG Stasiun Geofisika di Mata Ie," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Aceh Besar Andi Azhar Rusdin di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan gerhana bulan penumbra terjadi saat posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar, dimana bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi (bayangan samar).

Baca juga: BMKG: Gerhana bulan penumbra 5-6 Mei 2023 dapat diamati dari Indonesia

Sehingga, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup daripada saat purnama.

"Gerhana bulan ini terjadi karena terhalangnya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tidak semua cahaya matahari itu sampai ke bulan," katanya.

Biasanya, lanjut dia, fenomena gerhana penumbra ini berdampak pada tinggi pasang surut air laut, yakni ada beberapa wilayah yang terjadi pasang dan beberapa daerah lainnya terjadi air laut surut.

Di Aceh, kata dia, pengamatan dimulai pada Jumat (5/5) sekitar pukul 22.00 WIB. Fenomena gerhana penumbra akan diawali pada kontak pertama mulai pukul 22.12 WIB, kemudian fase puncak gerhana pada Sabtu (6/5) sekitar pukul 00.22 WIB, serta berakhir pada pukul 02.33 WIB.

"Jadi, durasi gerhana penumbra ini sekitar 4 jam 21 menit sejak fase awal hingga berakhir. Fenomena ini bisa disaksikan di seluruh Aceh, bahkan Indonesia dengan mata telanjang," ujarnya.

Andi menjelaskan gerhana bulan penumbra bukan merupakan fenomena langka, hampir setiap tahun bisa terjadi. Berbeda dengan gerhana bulan total yang memiliki siklus sekitar 2,5 tahun sekali.

Baca juga: BMKG: Gerhana bulan penumbra dapat disaksikan di Ambon 6 Mei 2023

Baca juga: Pakar: Gerhana bulan penumbra dan hujan tinggi bisa perparah banjir


Tahun 2023, menurut dia, ada empat kali kejadian gerhana di dunia, yaitu dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.

Namun, dari empat fenomena itu, Indonesia hanya dapat mengamati tiga peristiwa, di antaranya gerhana matahari pada 20 April lalu, kemudian gerhana bulan penumbra 5-6 Mei dan gerhana bulan sebagian yang terjadi pada 29 Oktober mendatang.

"Sedangkan gerhana matahari cincin yang terjadi pada 14 Oktober 2023 tidak dapat diamati dari Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023