Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang antarbank Jakarta Selasa melemah tipis menyusul langkah bank sentral Amerika Serikat, the Fed, yang merencanakan untuk menghentikan program pelonggaran kuantitatif ketiga.

Nilai tukar Selasa sore bergerak melemah sebesar lima poin menjadi 9.660 per dolar setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 9.655 per dolar AS.

"Jika pelonggaran kuantitatif (QE) ke tiga AS akan dihentikan akan membuat mata uang rupiah akan melemah terhadap dolar AS," ujar Ekonom PT Indo Premier Securities Seto Wardono di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, nilai tukar rupiah cenderung berada dalam tren pelemahan seiring dengan neraca perdagangan dalam negeri yang defisit.

Pengamat Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS cenderung terbatas seiring dengan penjagaan Bank Indonesia (BI).

Ia menambahkan, pelaku pasar mengharapkan adanya kebijakan dari BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) agar stabilitas keuangan tetap stabil.

"Pekan ini akan ada RDG BI, pelaku pasar optimis terhadap agenda itu bahwa pemerintah akan membuat kebijakan untuk menjaga stabilitas keuangan," ujar dia.

Ia menambahkan, dari eksternal, tren perekonomian Jepang yang cenderung mengalami pertumbuhan dapat menjadi salah satu penyumbang rupiah bergerakmenguat.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia hari ini rupiah berada pada 9.740 per dolar AS, melemah dua poin dari posisi sebelumnya 9.738 per dolar AS.

(KR-ZMF/N002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013