Kita bisa tunjukkan bahwa masalah intermitensi harus bisa disiasati
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) mengharapkan pelaksanaan Indosolar Expo 2023 bisa memperkuat agenda transisi energi yang didorong Pemerintah Indonesia.

"Indosolar Expo 2023 diharapkan menjadi suatu tonggak optimisme bahwa energi surya bisa berkembang di Indonesia," kata Ketua Umum AESI Fabby Tumiwa dalam peluncuran Indosolar Expo 2023 di Jakarta, Kamis.

AESI menjelaskan ada beberapa tujuan yang hendak ditekankan di serangkaian acara Indosolar Expo 2023 dengan ASEAN Solar Summit dan Indonesia Solar Summit 2023.

AESI menyebut dalam mendukung komitmen Indonesia menuju net zero emission (NZE) 2060, energi surya tidak dapat dipungkiri akan menjadi "raja listrik" dan penyokong utama dalam transisi energi di Indonesia.

Penurunan harga yang signifikan dan juga kemajuan teknologi industri surya tentunya tidak terlepas dari perkembangan dunia dan negara-negara yang berperan di dalamnya.

AESI menyatakan krisis energi global juga secara tidak langsung memaksa Indonesia untuk fokus pada ketahanan energi nasional berbasis energi rendah karbon. Selain ketahanan energi domestik dan penguatan pasar dalam negeri, kerja sama strategis di lingkup regional juga memegang peran besar.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyinggung soal kondisi bisnis PLTS saat ini.

"Dalam melakukan bisnis tidak ada yang pasti dan pasti bisnis tidak ada yang pasti. Hal ini mengulang ucapan Bapak (Ignasius) Jonan saat menjabat Menteri ESDM, lima tahun yang lalu. Saat kondisi bisnis PLTS seperti ini, apakah kita kan diam atau bisa melakukan berbagai upaya mengembangkan bisnis PLTS ke depan di Indonesia untuk menciptakan sebuah pilihan?" ucap Dadan.

Ia menuturkan Kementerian ESDM tidak memiliki pilihan lain, selain terus mencari jalan agar pengembangan PLTS tetap dapat berjalan lebih cepat, besar, dan pasti bagi para pelaku bisnis PLTS di Indonesia.

"Kita bisa tunjukkan bahwa masalah intermitensi harus bisa disiasati," ujar Dadan.

Adapun rangkaian acara Indosolar Expo 2023 meliputi workshop, konferensi, dan pameran, termasuk the 1st ASEAN Solar Summit melibatkan anggota AESI, pemain industri, para pemangku kepentingan, masyarakat umum dari Indonesia dan negara-negara ASEAN serta negara sahabat lainnya.

Selain itu, Indonesia Solar Summit (ISS) 2023 juga akan menjadi bagian dari rangkaian acara tersebut, sebagai lanjutan dari ISS 2022 yang berhasil mengumpulkan komitmen 2,3 gigawatt (GW) project pipeline PLTS hingga 2023.

Konsensus itu diharapkan tidak hanya untuk mengembangkan sel/ modul surya melalui skema government to government (G2G) maupun business to business (B2B), namun juga dengan dukungan dari institusi finansial dalam menunjang industri surya sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional dan regional.

Indosolar Expo 2023, The 1st ASEAN Solar Summit 2023, dan Indonesia Solar Summit 2023 akan dilakukan selama lima hari pada 24-28 Juli 2023 dalam bentuk pameran, seminar, pelatihan, lokakarya, site visit, networking dinner, dan penghargaan.

"Kami menginginkan acara ini lebih hidup karena acara ini sudah dilakukan beberapa tahun terakhir akan tetapi gaungnya tidak sebesar yang kita harapkan. Oleh karena itu, kami mengharapkan agenda Indosolar Expo yang diadakan pada 2023 ini akan menjadi agenda yang lebih besar dengan menjadi bagian dalam keketuaan ASEAN 2023 dalam bentuk ASEAN Solar Summit sehingga memiliki gaung secara regional di kawasan ASEAN," kata Ketua Organizing Committee Indosolar Expo 2023 Mada Ayu Habsari.

Sebelumnya, AESI juga telah menyelenggarakan tiga kali event Indosolar Conference and Exhibition yang diselenggarakan baik di Jakarta maupun di Surabaya, namun kemudian terhenti selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: PLN operasikan PLTS terapung terbesar di Indonesia
Baca juga: Amman Mineral integrasikan PLTS 26,8 MW di Tambang Batu Hijau
Baca juga: Pengamat sebut seharusnya tak ada pembatasan PLTS atap bagi masyarakat

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023