Ekonomi Sultra triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 6,48 persen (y-on-y).
Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis) perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 mencapai Rp41,01 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp25,50 triliun.

Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti diwakili Statistisi Ahli Madya Nike Roso Wulandari mengatakan, ekonomi Sultra triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 6,48 persen (y-on-y).

Dari sisi produksi, kata dia, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 26,15 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,21 persen.

Sementara triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 7,43 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Konstruksi mengalami kontraksi terdalam sebesar 29,98 persen.

Dari sisi pengeluaran, kontraksi terdalam terjadi pada komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 35,46 persen.

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sultra sebesar 24,06 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi paling dominan terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 48,25 persen
Grafik perkembangan ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara Februari 2023 yang dirilis BPS Sultra, Jumat (5/5/2023).
ANTARA/Azis Senong

Tingkat Pengangguran

Lebih jauh Agnes mengatakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sultra sebesar 3,66 persen

Jumlah angkatan kerja pada Februari 2023 sebanyak 1.331,36 ribu orang, naik 50,05 ribu orang dibanding Februari 2022. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) juga naik sebesar 1,23 persen poin.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 3,66 persen, turun 0,56 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021 atau turun 0,20 persen poin terhadap Februari 2022.

Penduduk yang bekerja sebanyak 1.282,63 ribu orang, meningkat sebanyak 50,72 ribu orang dari Februari 2022 atau turun sebanyak 40,61 ribu orang dari Februari 2021

Lapangan Pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar dari Februari 2022 adalah kategori Industri Pengolahan (1,64 persen poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Jasa Pendidikan (1,53 persen poin).

Sebanyak 806,41 ribu orang (62,87 persen) bekerja pada kegiatan informal, naik 3,88 persen poin dari Februari 2022.
Baca juga: Gubernur Sultra: Maksimalkan dana TKDD untuk dukung pemuihan ekonomi
Baca juga: Gubernur harap Bank Sultra beri dampak signifikan pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023