Phnom Penh (ANTARA) -
Flairene Candrea Wonomiharjo mencuri perhatian tampil dengan pakaian adat Bali pada defile upacara pembukaan SEA Games XXXII/2023 Kamboja di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Jumat.
 
Bahkan sebelum parade kontingen peserta, sejumlah pengisi acara yang merupakan warga Kamboja silih berganti ingin berfoto bersama perenang 18 tahun tersebut.
 
Flairene mengaku bangga mendapat kehormatan sebagai flag bearer. Terlebih perenang berusia 18 tahun itu tercatat sebagai yang termuda di antara atlet Indonesia yang sebelumnya mengemban tugas tersebut.
 
"Pasti makin termotivasi. Sebuah kehormatan dan pastinya saya sangat senang sekali bisa menjadi representasi Indonesia dengan membawa bendera Merah Putih di SEA Games 2023. Ini adalah kesempatan berharga," kata Flairene kepada ANTARA di Morodok Techo National Stadium, Jumat.
 
Flairene hadir sebagai pembawa bendera Merah Putih pada defile upacara pembukaan SEA Games 2023.
 
Perenang spesialis gaya punggung putri itu berada di posisi terdepan memimpin sekitar 45 orang yang merupakan perwakilan dari 25 atlet dan ofisial, serta 15 perwakilan Tim Chef de Mission (CdM), serta Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).

Baca juga: Flairene sosok termuda dan bertalenta pembawa bendera Indonesia
 
Cabang olahraga yang ambil bagian dalam defile adalah karate, teqball, renang, pencak silat, dan sepak takraw. Lalu ada juga Adi Wirawan perwakilan dari KE NOC Indonesia, CdM Kontingen Indonesia Lexyndo Hakim, Vice CdM Puji Lestari, Deputi I Andi Astribhaskoro Emir, Deputi II Ibnu Riza Pradipta dan lainnya.
 
Upacara pembukaan SEA Games 2023 secara resmi bergulir pukul 19:00 WIB. Namun sebelum itu berbagai acara berlangsung sejak siang.
 
Terdapat momen kurang mengenakan karena bendera Indonesia terbalik saat salah satu penyanyi lokal Kamboja tampil diiringi penari yang membawa bendera 11 negara peserta SEA Games 2023.
 
Kejadian bendera Indonesia terbalik bukan kali pertama terjadi pada pesta olahraga terbesar dua tahunan se-Asia Tenggara tersebut. Kasus serupa terjadi pada SEA Games XXIX/2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Bedanya insiden tersebut terjadi dalam buku panduan kegiatan.

Baca juga: Stadion Nasional Morodok Techo, wajah baru sektor olahraga Kamboja
Baca juga: CdM: Indonesia usung nilai kebhinekaan di upacara pembukaan SEA Games
 
Terlepas dari itu, masyarakat Kamboja sangat antusias untuk menyaksikan opening ceremony pesta olahraga Asia Tenggara tersebut. Sejak siang mereka berdatangan ke lokasi upacara pembukaan.
 
Bahkan kemacetan terjadi yang membuat sebagian masyarakat yang menggunakan transportasi umum memilih untuk turun berjalan kaki dengan jarak sekitar 2 km menuju lokasi opening ceremony.
 
Masyarakat Kamboja ingin menjadi bagian sejarah karena ini merupakan kali pertama menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023