Jenewa (ANTARA) - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) pada Jumat meminta para pemerintah untuk mengizinkan warga sipil yang menyelamatkan diri dari Sudan untuk masuk ke wilayah mereka dan tidak mengirim orang-orang itu kembali ke negara yang sedang dilanda konflik tersebut.

“Kami menyarankan pemerintah untuk tidak mengembalikan orang-orang ke Sudan karena konflik yang masih berlangsung di sana,” kata Direktur Perlindungan Internasional UNHCR Elizabeth Tan kepada wartawan dalam sebuah pengarahan di Jenewa.

“Ini berlaku untuk warga negara Sudan, warga negara asing, termasuk pengungsi di Sudan, orang tanpa kewarganegaraan, dan juga mereka yang tidak memiliki paspor atau segala bentuk identifikasi lainnya,” kata Tan.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), konflik di Sudan telah memaksa sekitar 100.000 orang untuk menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga dan menghambat penyaluran bantuan di negara itu, yang sepertiga masyarakatnya sudah bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Tan mengatakan tidak ada indikasi masyarakat sipil dari Sudan tidak diijinkan masuk ke negara-negara tetangga, meski penumpukan manusia terjadi di perbatasan Sudan dan Mesir.

"Kemungkinan ada kebutuhan perlindungan internasional tingkat tinggi bagi mereka yang melarikan diri," kata Tan mengenai warga sipil yang menyelamatkan diri dari Sudan.

Sumber: Reuters
Baca juga: UNHCR antisipasi pergerakan 860.000 pengungsi dari Sudan
Baca juga: UNICEF: Pertempuran Sudan tewaskan 190 anak-anak
Baca juga: Pertempuran sengit kembali terjadi di Khartoum Sudan

Penerjemah: Raka Adji
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023