keputusan Korea Utara mengisolasi diri dari dunia virtual akan memberi pengaruh besar bagi dunia fisik dan juga pertumbuhan ekonominya
Beijing (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Google Eric Schmidt mengatakan Korea Utara tidak akan berkembang tanpa kebebasan internet.

Dia menyatakan hal itu pada Kamis setelah kembali dari kunjungan kontroversial ke negara komunis tersebut bersama politisi Amerika Serikat Bill Richardson.

Richardson, mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB yang memimpin rombongan kunjungan itu, mendesak Pyongyang mengadopsi moratorium rudal balistik dan uji coba nuklir setelah sebelumnya dikritik atas peluncuran roket pada bulan lalu.

Berbicara di bandar udara Beijing, Schmidt mengatakan bahwa "desakan keras" untuk Korea Utara agar meningkatkan penggunaan internet adalah "keberhasilan utama kunjungan" tersebut.

Scmidt, kepada pejabat Korea Utara, mendesak pembukaan akses terhadap kebebasan internet "atau mereka akan tetap tertinggal."

"Saat dunia semakin terhubung satu sama lain, keputusan Korea Utara untuk mengisolasi diri dari dunia virtual akan memberi pengaruh besar bagi dunia fisik dan juga pertumbuhan ekonominya," kata dia.

"Dan selanjutnya yang terjadi adalah Korea Utara semakin sulit mengejar ketertinggalan ekonomi," lanjut Schmidt.

"Sekali akses untuk internet dibuka, penduduk di negara tersebut akan berkembang bersamanya. Pemerintah harus melakukan sesuatu, mereka harus membuat rakyatnya bisa menggunakan internet," kata Schmidt.

Richardson, yang juga merupakan mantan gubernur negara bagian New Mexico, mengatakan, "Kami sangat mendesak Korea Utara untuk mengadopsi moratorium rudal balistik dan uji coba senjata nuklir."

Rombongan delegasi itu tidak bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un namun telah melakukan "rangkaian diskusi" dengan pejabat penting di tengah-tengah "ketegangan kawasan."

"Korea Utara harus mengekang pengembangan nuklirnya," kata Richardson.

Para delegasi itu juga mengunjungi perpustakaan terbesar di Korea Utara.

Kantor Berita KCNA mengetakan bahwa bahwa para delegasi msauk ke ruang baca dan ruang ajar di Grand People`s Study House dan rumah tempat pemimpin lama Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il dimakamkan.

"Para anggota delegasi memberikan penghormatan pada patung-patung pemimpin-pemimpin hebat," tulis KCNA.

Di sisi lain, Richardson juga telah berdiskusi mengenai pembebasan Kenneth Bae, seorang warga negara Amerika Serikat keturunan Korea yang ditahan di negara tersebut.

Richardson mengatakan bahwa "kesehatan Bae sangat baik" meskipun dia tidak bertemu secara langsung.

Bae ditahan pada November setelah memasuki Korea Utara sebagai turis. KCNA mengatakan bahwa Bae mengakui dia telah melakukan tindakan kriminal terhadap negara.
(G005/RN)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013