Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy menyatakan bahwa pemerintah Indonesia membuka pintu kolaborasi demi peningkatan kesejahteraan manusia di kawasan ASEAN.

"Pemerintah Indonesia menyambut baik berbagai inisiatif dan membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih kuat di masa datang," ujarnya saat menjadi pembicara kunci pada pembukaan forum Pengetahuan ASCC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Ahad.

Baca juga: Menkeu: Asosiasi Penilai ASEAN perlu berkontribusi pada kesejahteraan

Saat ini, ia menyampaikan, upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia maupun negara anggota ASEAN menghadapi tantangan yang cukup berat. Ancaman resesi global, perubahan iklim, dan faktor geopolitik menjadi tantangan besar dalam penanggulangan kemiskinan.

"Untuk mengatasi berbagai dampak tersebut, kita perlu membangun agenda pembangunan yang tangguh, berkelanjutan, inklusif dan adaptif terhadap potensi krisis maupun bencana yang tidak terduga," tuturnya.

Baca juga: Indonesia ingin ASEAN jadi lokomotif stabilitas, kesejahteraan kawasan

Ia menilai ketahanan energi, ketahanan pangan harus menjadi orientasi utama pemerintah dengan memperkuat skema perlindungan sosial dan subsidi terutama bagi kelompok miskin dan rentan, seperti penyandang disabilitas, lansia maupun anak-anak dan perempuan.

Selain itu, lanjutnya, juga perlu memperkuat sektor usaha melalui jaring pengaman sektor riil dan jaring pengaman sektor keuangan.

Baca juga: CSIS: ketua ASEAN miliki peran aktif promosikan kesejahteraan kawasan

Menurutnya, tingkat kemiskinan ekstrem negara anggota ASEAN pada 2020 yang sudah di bawah lima persen, bahkan sudah ada yang mencapai nol persen yaitu Singapore, Malaysia, dan Thailand menunjukkan pemerintah di negara anggota ASEAN memiliki komitmen yang besar untuk memberantas kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan bagi penduduknya.

"Capaian atas keberhasilan ASEAN itu merupakan bekal untuk melakukan pengayaan atas intervensi penanggulangan kemiskinan dan merumuskan langkah strategi ke depannya," katanya.

Baca juga: Pertemuan Menteri ASEAN+3 hasilkan 12 kesepakatan bersama

Lebih lanjut, Menko Muhadjir menyampaikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) periode 2020-2024, Pemerintah Indonesia telah menetapkan penghapusan kemiskinan sebagai salah satu prioritas utama, khususnya penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Saya mewakili pemerintah Indonesia, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu sekalian, para nara sumber maupun partisipan yang telah bersedia untuk berbagi pengetahuan pada kegiatan ASCC Knowledge Forum ini," tuturnya.

Baca juga: Presiden : Kemitraan ASEAN-Rusia bagi kesejahteraan dunia

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023