Leuven (ANTARA) - Beberapa siswa dari tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di Belgia meraih penghargaan pada babak final kompetisi keterampilan bahasa Mandarin yang digelar di Leuven, Belgia, Sabtu (6/5).

Selanjutnya mereka akan menjadi perwakilan Belgia untuk Kompetisi Kecakapan Bahasa Mandarin "Chinese Bridge" tahun ini.

Babak final kompetisi di Belgia itu digelar oleh Kedutaan Besar China di Belgia dan Institut Konfusius Akademi Grup T (Group T - Academy Confucius Institute) di Universitas Katolik Leuven (Katholieke Universiteit Leuven).
 
   Seorang pelajar Belgia dengan mengenakan busana bernuansa tradisional China memamerkan keterampilannya bermain piano saat berlangsung kompetisi keterampilan berbahasa Mandarin yang digelar di Leuven, Belgia, Sabtu (6/5).


Kiana Vanderbieren menjadi juara pertama dalam kompetisi tingkat menengah yang diikuti oleh 11 kontestan.

Kompetisi ini "menjadi platform penting bagi para penggiat budaya China di seluruh dunia untuk berkomunikasi satu sama lain dan menguji apa yang mereka pelajari, memainkan peran penting dalam mempromosikan pembelajaran bersama antara budaya yang berbeda dan menjalin ikatan lebih erat antara masyarakat dari berbagai negara," kata Duta Besar China untuk Belgia Cao Zhongming.
 
   Seorang pelajar putri Belgia dengan balutan busana tradisional China tampil menari dengan kipas besar ala negeri Tirai Bambu itu saat berlangsung kompetisi kecakapan berbahasa Mandarin "Chinese Bridge" di Leuven, Belgia, Sabtu (6/5). (Xinhua)


Sebanyak 47 siswa dari berbagai sekolah di Belgia, didampingi oleh orang tua, teman, dan kenalan mereka, ikut berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.   Sejak diluncurkan pada 2002, lebih dari 1,5 juta pelajar muda dari lebih dari 120 negara dan kawasan di dunia berpartisipasi dalam kompetisi kecakapan bahasa Mandarin "Chinese Bridge".
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023